Jumat, 09 Oktober 2015

disuatu jingga

Detik itu kita telah menjadi ikatan kovalen senyawa.. Saad dimana kau & aku telah menjadi sesungguhnya Belahan Jiwa :')

 
Selalu aku kagum.

menelisik anggun dijenak perjalananNya yg tersusun

kami saling mencari tanpa sadar,

kemudian dipertemukanNya tanpa radar.

#Terkisahnya pertemuan kita sampailah ke penduduk langit, hingga kelak Mereka saksikan perjalanan ini berakhir dipenghujung abadi— Jannati:)

Selasa, 30 Juni 2015

syukurku

terima kasih atas nikmat rasa rindu, Tuhanku.
betapa Engkau hebat luar biasa telah merancang perasaan rumit ini..
perasaan yang mampu mengubah langkah langkah ragu menjadi kekuatan Maha-dahsyat,
Atas nama rindu.

#sesaad kembali berteman bersama rundown juga timeline :) Alhamdulillah..
fabiayyi 'ala irabbikuma tukadzibaan

Minggu, 17 Mei 2015

Ketika hidup harus memilih takdir terbaiknya..


Karena semua sudah digariskan. Tetaplah (ikhtiar) menjadi baik. 
Tetaplah (ikhtiar) berbagi. Tetaplah (merasakan) bahagia. Tetaplah (netral) istighfar. Biarkan Allah yang memberi cerita terbaik, tugas kita hanya ikhtiar-doa-tawakal. Semua akan berbalik kepada kita.   
Baik dan buruk semua terbaik. InsyaAllah..


Detik ini, ada yang seperti  terulang kembali, persis di jam & tanggal yg sama beberapa tahun lalu Engkau seakan mengajakku berdialog dgn diriku. dibalkon kantor sudut kota tua itu, dibawah langit, berteman senja.. BisikanMu mengiang keras sekali, seperti ada keputusan besar yg mengharuskanku berani.  

Ah tidak.. Aku tidak sedang mnyesali keberadaanku akhirnya disini.  Sama sekali. Aku hanya sedang ingin menikmati perjalanan usia dgn diriku sendiri, pergi ke beberapa tempat dari sudut keramaian bersama diri.  Sungguh-sungguh berusaha sadar akan kehadiran ruh ini. Memahami perubahan perasaannya, mengagumi  pertumbuhannya, menelaah cara berfikirnya, dan memperbaiki kesalahannya. Mengajaknya agar selalu bersyukur dan berdzikir.. mengingatkannya tentang kewajiban untuk terus memberi, memaafkan, dan mencintai setiap makhluk.

Me, Myself, and I. kami berusaha saling mengenal, berpelukan..  
 
Tak lupa berterimakasih pada jasad ini. Kepada Mata, Telinga, Hidung, Tangan, Kaki & kesemuanya.. Terimakasih untuk selalu sehat.. Maaf jika mengabaikan peringatan ketika lelah.. Sungguh kaki inilah yang akan menapaki syurgaNya, tangan ini jua yang akan merangkul saudara-saudaraku membersamai memasukinya.. 

Allah.. terimakasih untuk lingkaran kebaikan selama ini.. selalu tuntun kami dlm langkah-langkah suci. Kuharap tak hanya sehari, tapi di tiap doa selepas sujud sehari-hari. 

#berteman senja, merayakan usia at aqobah pusri :')

mowning sunshiny ~

...dan aku melihat harapan bergelantungan dari mata penjual sayur, penjual bubur,  juga seorang kuli panggul...

Saat mata mereka memandangku, aku merasakan harapan yang sama sedang mengaliri hati juga hidupku. Aku harus bersyukur... terus semangat & manfaat,  Sungguh hidup ini singkaat

#bersama pagi, aku menikmati irama keyboard, dzikir, detak jantung, mimpi juga do'a

Jumat, 15 Mei 2015

apa deh nii :D

Dirumah kita nanti, rasanya nggak  pernah bisa sepi

Kau senang menggodaku, lalu kita tertawa. Kau bercerita ttg hal2 lucu, aku juga tertawa.Kau bersuara seperti patrick, dan aku menirukan spongeBob,
Aku tidak pernah mau jadi patrick.

Kadang kita berdebat pelik, bisa-bisa sampai pagi, karena perdebatan kita selalu seru,
Mulai membahas tentang strategi, tantang konspirasi, tentang ladang, sampai hal2 semacam rumput dihalaman belakang itu dibiarkan panjang atau dipangkas.
Setelahnya kita pura-pura bertengkar gara-gara sama2 keras kepala,
Nggak ada yang mau ngalah..

Atau suatu hari aku menangis disudut dapur, hanya karena masalah kecil..
Kau gagal memilih intonasi,
Kau hanya berdiri diam dibelakangku, menungguku kehabisan air mata dan salah tingkah, tidak tau harus melakukan apa

Atau jika kita sedang malas bertragedi , kita hanya akan bersenandung kecil. Aku menyeduh kopi, dan kau asik sambil membongkar kipas angin. Setelah itu aku duduk mengamatimu sambil menghirup kopi. Dan malamnya kita sama-sama insomnia..

Aku sedang membayangkan sebuah rumah dari kayu & bambu, di pinggir hutan, ditepian danau. Di sekitarnya ada lapangan rumput dan bunga-bunga. Kau yang selalu merawat bunga; mawar, anggrek, melati, kemudian membawakannya beberapa kuntum untuk kukagumi. Aku merasa sangat senang sekali. Meski kita sama-sama tahu, aku memang mengagumi bunga, tp aku lebih mengagumi harganya.. *wkwkwk

#Hehe.. please, jgn dimasukin ati~ tetiba pengen nulis2 gejee pagi2.. meski sebenerny geli sendiri deh, ASLI :p

Sabtu, 02 Mei 2015

elegi



"Dan sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, 
Allah mengujinya. Maka barang siapa Ridha dengan ujian Allah,
baginya Ridha dari Allah" 
(HR. Tardmizi)

Kudapati, bukan sekedar pesan cinta disana, juga tersirat ujian bagi mereka yang benar-benar ridha(rela) dengan Ketetapan-Nya yang bisa jadi menjadi penggugur dosa-dosa.. Begitulah Allah, selalu dengan bersahaja menitipkan pesan bijak-Nya dalam tiap episod hidup kita. Begitu sering saya merasa kalah karena tak lagi mampu melangkah. Namun (lagi2) Allah selalu bermurah hati dengan caraNya hadir mengingatkan untuk tak kenal lelah berusaha.. ah Allah.. limpahan kasih dan rahmatMu sungguh tak tertandingi, tak berbilang,, tak terdefinisi,,

Senin, 30 Maret 2015

cerita mereka


dia tidak sendiri

dia bertanya, siapa yg kemudian bertanya apa dia punya cerita?

Hanya dia sendiri,

Ya ampuun.. dia tidak sendiri

Ada dia dan cerita.

Selasa, 24 Maret 2015

mengurai malam

 "Untuk smua yg mengatasnamakan cinta, smua pasti ada ganjarannya.  Setulus apa. Selurus apa" 

 
Tenonet tenoneet..*critany bunyi sms*
Sebuah pesan masuk ke inbox handphoneku. Sebuah pesan yang lagi2 mengharuskanku berfikir dalam, balasan apa yg akan aku katakan. Tentang kebimbangan.

Blank. Tak ada ide.

Seperti biasa loteng jemuran sudah menjadi tempat ternyaman untukku mematung. Kuputuskan untuk keluar kamar ; kutatapi bintang.

Hmmph, terkadang jk sudah spt ini pikiranku mulai berlarian, kesana kemari tak beraturan.. perasaankupun mulai terbawa mendung tak terbendung.
#Mode Mellow diaktifkaaan! Wohoo~

Dari sini aku biasa menyapa langit, cahayany anggun sekali, sesekali nyala semburat petir seakan membwt retak kaki langit. kuamati jalanan begitu lengang mlm ini, sorot lampu di lorong jalan rumah penduduk dengan pola tak beraturan, menyisiri gang-gang kecil meliukliuk dgn kubah mesjid menjulang lebih tinggi dari bangunan sekeliling. Kuhirupi hembusan angin.  Dinginnya menusuk sekali, menembus daging hingga ke tulang,

Tp Sayang.. tak jua kutemukan bintang malam ini. Biasanya pesona langit berteman bintang sudah mmbwtkku tenggelam menikmati pendarnya, yg dengan kerlingan sayunya selalu berhasil menghipnotisku, seakan terus menggodaku untuk terus mengikuti arah pijarmu.. Begitulah semesta, ia mudah sekali membuatku jatuh cinta, ia selalu punya intrik! Yg menjadikanku menjadi pecandu pesona JagadMu..

Meski bintang tak terlihat mlm in, msh ad keindahan lainny yg dpt kucermati. Berjuta Lampu2 kota setia terjaga yg menghabiskan ratusanribu watt. Maha Gagah Rabbku yang mnghadirkan intuisi ke otak cerlang Alfa Edison, yg menyeka lelah ditiap sendi raganya, yg membuang kata menyerah dalam kamus di cerebrum lobus2 otaknya, dan itu yang membuatnya tak lantas bosan mengulang-ulang percobaan hingga akhirnya memberi sinar dlm kancah peradaban, menerangi ditiap pelosok bumi dengan pijarnya, yg menjadikan malam-malam berhias terang seakan tak pernah gulita. Dan menjadikan penemuan lainnya menginisiasi ciptaan lampu-lampu selanjutnya, menjadikan malam2 gemerlap dengan jutaan cahaya di planet bumi dgn megahnya. Subhanallah.. Tak heran jika sejarah mengabadikan namanya. Luar biasa dahsyat jasanya. Milyaran manusia lahir merasakan manfaat penemuannya. Begitu mulia. Tapi sungguh, miris, ketika ingat itu semua tak ada artinya tanpa syahadatNya. Alhamdulillahirobbilalamin,, terimakasih Robbiy *sujudsyukur* aku terlahir didunia dalam agama fitrah…

Jadi teringat kembali pesan yang masuk beberapa menit tadi. Tanpa maksud menghindari, sesungguhnya aku menyukai bahasa lugas itu, begitu jujur.. sangat terbuka. Meski tentang kebimbangan, tapi tak sedikitpun mengisyaratkn kelemahan -tentu saja- Itu bukan kelemahan. Karna menurutku, titik lemah dan tanda kelemahan sseorang justru disaat kita *sy sii* serta merta menilai orang lain lemah.. Padahal kekuatan kita yg sebenarny adalah jikalau kita mampu menangkap nilai positif dari beragam manusia. Siapapun itu.

Dan aku? Ah..biiasanya jd begitu senang sekali kalau ada yg mau menceritakan masalahny padaku, tentang apapun yang dialaminya, siapa saja. Ada sensasi mengegelitik saat aku jd menerka nerka atas apa yang orang lain rasakan, mengamati lekat2 perubahan ekspresi wajahnya, menyelami perasaannya, & menilai cara berpikirnya, seperti mengajakku merasai tiap-tiap sudut pandang yang berbeda, hingga selanjutnya aku hanyut dalam labirin penafsiran. Dari pengalaman mereka, betapa aku tau, bahwa Rabbku mengatur Alur benar-benar punya cara yang luhur.. CaraNya seringkali mmbwtku bergidik dalam mentarbiyahi anak cucu Adam dimuka bumi. Begitu mengagumkan.

Dosen metodologiku pernah mengatakan bahwa ; “komponen perangkat terkecil sekalipun tidak hanya dipengaruhi oleh struktur dan komposisi, tp juga oleh fase2 yang dilalui” sontak kata2 ini menyinggung batinku sekali. Masyaallah.. Maha sempurna Engkau Robbiy, benar-benar menggariskan segalanya dengan teratur.. tanpa cela. Dgn tiap fase demi fase ujian itulah yg mnjadi proses untuk membuat orang-orang justru semakin kuat sebenarnya..

Lagi2 kubiarkan saja otak ini kemana mana memikirkan apa saja yang ingin ia cerna..

Dikeheningan ini, apakah selainku ada orang-orang yang masih terjaga sepertiku? masih menatapi langit seperti yg kulakukan? Atau Yang sedang terlelap, apakah mereka tidur dgn nyenyak? Bermimpi apa ya mereka? Ratusan kilometer dari tempatku berdiri, apa kabarmu yg disana, sehatkah? Bahagiakah hari ini? Sahabat2ku? Bagaimana dengan anak2 jalanan? apa mereka juga bs tidur dengan nyenyak ? Disini begitu dingin, naafasku seakan disesaki penuh embun mlm ini, Apa mereka punya selimut seperti mlm2ku? Hiks,, Tp Bukankah mereka kaya? Mereka masih punya Allah kan ya, ditiap jengkal bumi yg mrka tapaki, mereka masih punya langitny Allah, masih punya embun, mereka berhak akan tetesan hujan, bahkan mereka begitu puas berteman matahari. Ah ya, mereka sangat kaya. Begitu kaya akan rasa, kaya akan pengalaman, & kaya akan proses hidup yg membuat mereka ditempa semakin kuat...

Sudah fa..sudah ya, cukup mellownya, Baikkny skrg kita wudhu dan kembali ke kamar.. mari kembali ke kehidupan yang selalu berbagi, penuh ceria dan tawa :')

Rumah biru, 23.21 

Kamis, 12 Februari 2015

dibuang syg

tiba-tiba keinget lagi salah satu responden muridku bulan lalu. Seorang anak 15 tahun penghafal Qur'an yg cerdas. muadzin sholeh, dikenal sebagai anak yg gabisa diem & guanteeeng *kalo yg ini kata sy sii, hwahaa*. Dia punya cita cita jadi ahli pesawat ternyata. terinspirasi habibie katanya.

W      : kalo ibu cita-citanya mau jadi apa?
Saya  : umm.. mau jadi guru, Hehe.. makanya ibu ngajar, aneh ya? 
           umm.. bu guru mau buat sekolahan..
W      : yg buat sekolahan kan tukang bangunan bu, 
           mending juga tukang pesawat dong bu, hehe..
Saya  : ....

*mau buat sekolahan supaya banyak jadi ahli pesawat kayak kamu nanti, insyaallah:)

Kamis, 22 Januari 2015

r i n d u

Taraaaaaaaaaaaaaaaa~

Saya masih hidup pemirsa ! Alhamdulillah..
Aih. segitu senengnyaaa punya blog dengan tampilan baru, haha, setelah sebelum sekian lamanya diary ini *diary?cuih* begitu sering saya anak tirikan. Begitu buluk, debuan, usang & syalalalaa bukan ? Saya bahkan merasa begitu cemas kalau kalau blog ini bahkan sudah layak menjadi fosil. 
Ah.. Jika ada yang begitu saya rindukan selama ini tak lain tak bukan ialah menulis.. Ada banyak sekali episod demi episod yang sangat ingin saya tulis & terlewat. sangat banyak. Tp begitulah, terkadang kata demi kata menguap begitu saja, berbaur raga yang kerap beralibi malas, kadang bosan, kadang ga mood, kadang lelah, juga jengah. hoam.. 
Jadi heiiiy, kemana saja selama ini kamu maria ulfaaa ?

*bentar, sy mau bentur benturin kepala dlu ke tembok*

*kemudian sign out*



Rabu, 21 Januari 2015

Ceritaku

Mataku sudah mulai kabur
Detak-detak tak enak menjalar di sekujur punggung
Tapi aku masih ingin cerita
Ada setumpuk cerita yang harus kubacakan untukmu

kaupun sepertinya sudah mulai bosan
Mendengar celotehan tak jelas
Kupingmu sudah mulai merengek
Memilih sumber suara lain
Yang penting bukan mulutku.

Kemudian aku tersadar,
Bukan, itu bukan salahmu
Salahku saja yang tak liat kamu mulai bosan
Hemm, tak baik kulanjutkan
Biar satu lembar ini tak kulanjutkan
Kutunggu sampai mataku jelas lagi
Sampai punggungku tegak lagi
Sampai kupingku ingin mendengar suaraku lagi
Akan kuambil cerita dari langit
Kutebar dengan senyum dan suara merdu
Indah karena dibuat oleh Sang Maha Indah

Baiknya sekarang ku ambil sedikit waktu
Menghadap Tuhan untuk bercerita
Cerita lain yang tak ingin kau dengar.
Biar Tuhan saja yang selesaikan.
Ceritaku.