Sabtu, 21 September 2013

manusia hebat


Entah apa yang kalian fikirkan seketika mendengar kata2 hebat, keren, TeOPe, atau ruar biasa. Ungkapan kata yang lekat dengan pujian, yang ternyata secara faktual; ato abstrak. Menurutku, ketika mendengar kata Hebat. Bagian mananya? Keren? Apanya? 


Pikirankulah memang yang sepertiny cukup 'weird' untuk memandang tiap hal. Agak detail sih.. sampe kadang suka ngerasa ga cocok jadi Bagian dari Direksi. Dulu. Bagaimana bisa bawa suara rakyat kalo mikirnya suka ga umum? Childis? Kekeuh-an pula. Raaarrr banget kan? Ini tentang kalian bagiku. Intinya: terima kasih yaa untuk semua pembelajarannya. pembelajaran bersama kalian. Manusia-Manusia Hebat :)


Terima kasih untuk Mbak Lusi.
Guru tentang negosiasi advokasiku ga banyak, tidak semua orang mau melakukannya, apalagi bisa melakukannya dengan sangat tenang juga baik. emang mbak paling cool! ngefans aku ;)

Terima kasih untuk  Mbak Wid sayang. Kamu tak selalu GJ loh mbak. Bagaimana seorang GJ tulen bs mengatakan, “Kamu bukanlah seorang da’i, fa, ketika kamu tidak mw menyampaikan kebenaran.”

Terima kasih untuk Nuyul. Belajar darimu, memang sudah seharusnya ktika suatu pekerjaan atw tanggung jwb itu belum terselesaikan, maka kita wajib gelisah. 

Nb: positivkan gelisahmu ye bang :p

Terima kasih untuk Mbak Nen. Sipedes kalo lagi ngritik. hehe..karnamu mbak aku ngebuka buku tntang seni kritik-mengkritik. Bgaimana menjadikan kritik seenak kripik. hihihi.


Terima kasih untuk Mbak ida psikolog tersayang.  Muslimah itu, seperti dirimu.. :)

Terima kasih untuk Mbak Yana. Tidak ada yang paling istiqomah dalam barisan ini melebihi dirimu mbak,


Terima kasih untuk Pak Hamidin. Ketawadzunan & Profesionalitasmu diakui semua orang pak, termasuk orang yang tidak mudah mengakui org lain seperti diriku.
 


Terima kasih untuk 'Syawal'ailabumbum. Orang yang paling sering aku bikin nangis,huhuhu.. ikhtiar dan doa moga cukup untk membwt takdir Allah berpihak pada mimpimu yang besar bung! Amiin

Terima kasih juga untuk Pak aree. sibanyak bicara yang menginspirasi bahwa kita dituntut untuk tidak sekedar banyak bicara. namun lewat karya nyata. ce'eulah..

Terima kasih untuk Bapak kami. Qiyadah yang begitu mengoperasional. Sosok cerdas, namun sangat rendah hati. Qiyadah seperti beliau akan selalu diridhoiNy ketika bisa menjaga keduanya.

dan untuk bapak2 dewan direksi :') Sungguh belajar banyak, Terimakasih banyak pak! 
kesamaan kita sepertinya sama2 bukan tipe orang publik. Tapi percayalah, keberjalanan fungsi suatu badan, mesti ada yang tipe tangan, tapi juga perlu tipe yg seperti jantung :)



dan kuharap, moga perjalanan kita kemarin -Khusnul khotimah-...

Sehingga hidup kita selanjutnya lebih dinamis, terbuka lebih lebar ruang untuk kita terus mengaktualisasi diri. Ketika tidak dlm "kelembagaan", sejatinya perjuangan & pengabdian kita baru mulai diuji. Karna kita harus aktif mencari ladang pengabdian sendiri; ngebuka fikiran, mencari link untuk bergerak dan berfikir jauh lebih strategis,
-Yup, jaga semangat kontribusi-

Saad masa bersama kalian, aku belajar menjadi seorang Koleris yg Plegmatis, Melankolis yang begitu Sanguinis. Tidak bisa kubersajak merangkai senyawa kata yang begitu renyah,  lembut membwt nyaman, hingga indah diterima hati. Pun tak bisa kubermetamorfosa untuk memuji, bereufimissme dalam mengkritik. Smua tegas, bahkan jelas, kadang keras. Semoga tak mengurangi makna yang ada, dari hati. 

Maaf juga untuk ke-kekeuh-anku yg kadang mungkin ga pd waktu & tempatnya, seretny kontribusi, minimnya pemberian,
keakuan yang tinggi,
kosongnya inspirasi, ketidakseriusan dalam bekerja, pun biasnya ketauladanan.

Tanganku tidak sehangat tangan kalian, fikiranku juga sikapku pun mungkin terkadang dirasa manipulasi.
Tapi I DO really care of u, guys! I’m sory for not showing it enough..
Ga banyak berkas yg aku tinggalkn. Maka wajar saja jka nantiny mungkin aku adalah bagian yg mudah terlupakan.




Nb:  *Maapin yaa yang dideskripsiin hanya beberapa saja. susye benerrr cari inspiring buat menumpahkan keunikan detail kalian dlm bentuk tulisan. huhu, moga foto ini sudah cukup mewakilkan. 
 kuabadikan lewat blog biar ga usang kemakan virus :)

4 komentar:

lusiana_najhan mengatakan...

we know that, luv u neng...aku, kamu dan mereka memiliki cerita disana. bertemu dan berkumpul bersama orang hebat...Subhanallah...takdir Allah yang mempertemukan kita disana.

belajar apa itu ukhuwah, yah disana kita dapatkan...
mendapatkan hal-hal baru...disana kita dapatkan
belajar melatih diri untuk menjadi seorang "leader"...disana juga kita dapatkan

media pembelajaran dan pendewasaan yang tentunya membutuhkan "proses" hingga kelak kita semua menjadi kupu-kupu indah yang siap terbang menari di alam bebas.

salam hormat dan terimakasihku untuk para “3 pejuang tangguh”, dari kalian aku belajar menjadi orang yang tidak hanya besar tapi “berjiwa besar” dan memiliki “mimpi-mimpi besar”
*semoga Allah membalas jasa-jasa kalian…

Unknown mengatakan...

Walau hanya sebentar saya membersamai kalian, tapi karena ukhuwah it merekah sebab cinta terlalu memesona di antara kita..ih..inget klo jam istirahat ad yg ngerubuni ruangan saya...
Terima kasih sdh menerima saya untuk belajar banyak hal..

Anonim mengatakan...

Aok-lah pokok-nyo, tek aku-nyo jugo di poto tuh,,, :D

Maria Ulfa mengatakan...

pokoknya kita akan jadi sahabat selamanya! Smpe kalian smua udah dpt lahan masing2 nantinya, smp kulit kalian kriput2 tuanya, smp kpn pun! Selamanya; smp ke surga Allah juga yaa. yey! Syg shbt2ku :D