Selasa, 31 Januari 2012

PENTINGKAH Tarbiyah Islamiyah ?

 Sebuah renungan merosotnya pendidikan masa kini..

"Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman 
ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan AL-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata" 
( QS. Ali 'Imran : 164 )

Menurut teks ayat diatas, oia sebelumnya, kalo masih bingung. apa itu Tarbiyah? oke baiklah. Tarbiyah diambil dari bahasa arab, kalo secara istilah diartikan pendidikan. 
back to teks.. jelaslah! bahwa manusia berpotensi untuk tersesat dari kehidupan yang sebenarnya. Mereka hidup tanpa konsep yang benar dan tanpa arah. Sehingga Allah mengutus seorang Rasul untuk menghantarkan manusia kepada petunjuk dan hidup yang terarah. Sebelum kedatangan Rasulullah, masyarakat Arab dikenal sebagai ummat jahiliyyah (umat jahiliyyah itu umat yang ga mengenal tuhannya & ga mau menjalani hidupnya sesuai dengan TuntunanNyaaa).
Ummat jahiliyah itu juga ada cirinyaa. Mau Tau? Beberapa diantarany..
1.   Bodoh
Masyarakat jahiliyyah (dulu, sekarang dan yang akan datang) adalah masyarakat yang bodoh dalam menentukan jalan hidup dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat. Mereka hanya menduga-duga ( 53/28) dan mengikuti ajaran nenek moyang dahulu. ( 2/170 ) misalnya nih yaa :
1. ngejadiin berhala-berhala yang mereka buat sendiri sebagai sembahan. Akal sehat mereka sendiri sebenarnya menentang hal ini, tapi karena budaya yang sudah melekat, mereka tetap saja melakukannya..
#hm hm hm.. Kesian:D
2. Tukar menukar isteri. Lho? Masih ada ya? Iya loh, misalnyaa Dua keluarga dapat mempertukarkan isteri mereka masing-masing. Sang isteri harus mau karena itu merupakan aturan yang berlaku di masyarakat.
3. Poliandri yang bebas. Satu wanita mempunyai banyak pasangan. Pelacuran berkembang pesat, dan sebagai akibatnya lahirlah bayi-bayi tanpa ayah yang jelas. #na’udzubillah~
4. Pembunuhan terhadap bayi-bayi wanita. Masyarakat jahiliyyah amat merendahkan wanita. Bagi mereka yang memiliki bayi wanita akan merasa malu dan segera mengubur bayi tersebut hidup-hidup untuk menutup aibnya. ( 16/58-59) #masihkah terjadi ampe saad ini? :( 

2. Perpecahan
Masyarakat  jahiliyyah ini, amat sering berperang, kesombongan, kedengkian, keserakahan dan kebanggaan kelompok seringkali menjadi penyulut api peperangan. Kehidupan masyarakat penuh dengan gejolak, tak ada ketentraman dan kedamaian karena perselisihan dan peperangan dapat terjadi sewaktu-waktu. ( QS. 3/103)

 3.  Kemiskinan
Ekonomi masyarakat pada masa itu sangat rapuh. Meski perdagangan mereka sampai taraf ekspor-impor dan negeri mereka banyak menyimpan kekayaan alam, namun kemiskinan dan kesenjangan sosial sangat terasa. Hal ini disebabkan adanya sistem monopoli dan riba yang membudaya. Dan riba tidak dapat memberikan keberkahan dan kemakkmuran. ( 2/276 )

 4.  Kehinaan.
QS.95/5.
Karena selalu diliputi peperangan antar suku dan ekonomi yang morat-marit, maka masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat lemah yang tidak punya harga diri. Mereka dipandang sebelah mata oleh bangsa yang kuat, negara adi daya menganggap bangsa yang bodoh, sebagai bangsa yang hina yang mudah dihancurkan setiap saat.
 
Kondisi yang demikianlah yang diungkap ayat diatas sebagai kesesatan yang nyata
dan itulah inti dari jahiliyyah ( QS. 62/3 )


Ditengah-tengah kondisi seperti itu Allah menurunkan Rasul-Nya untuk mengubah dan membimbing masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat Islamiyah. Rasulullah Sallawwahu alaihi wasallam mengemban tugas sebagai seorang pembina ummat (murobbi dan da'i ) dengan langkah-langkah sebagai berikut ( QS. 2/151) :
Satu, Tilawah (membacakan ayat-ayat Allah), melalui tilawah seseorang akan berinteraksi dengan kalam Allah, Dari tilawah lisan, mata (bagi yang dapat melihat) dan hati mendapat sentuhan bimbingan Rabbani. Tilawah yang disertai dengan tadabbur yang khusyu' dapat mempertajam pandangan yang sudah tumpul, memmusnahkan pandangan-pandangan yang sempit dan mengobati hati yang sedang sakitt (spiritual dan moral). Seseorang yang konsisten membaca Al Qur'an dengan taddabur, maka akan terbukalah belenggu-belenggu yang memborgol hati dan akan terpancar pula cahaya Al Qur'an di dalam jiwa.
Dua, Membersihakan jiwa, menyadarkan apa yang dilakukan oleh ummat jahiliyyah selama ini adalah salah dan membersihkan jiwa mereka dari syirik, dengki, dendam dan penyakit maksiat lainnya. Disamping itu menanamkan kesadaran dan semangat iman kepada Allah, semangat ibadah yang shohih dan berakhlak mulia.
Tiga, Mengajarkan Al-kitab dan Al-Hikmah. Setelah jiwa mereka bersih, maka Rasul menanamkan nilai-nilai yang terdapat dalam Al Qur'an, memberi contoh cara melaksanakannya, dan mengamati secara cermat perkembangan ummat yang dibinanya.


Keseluruhan proses diatas itulah yang disebut dengan Tarbiyyah.  
Hasil dari tarbiyyah ini adalah maka terbentuknya pribadi-pribadi muslim yang terwarnai nilai nilai Qur'ani secara syamil mutakammil menyeluruh ( QS.3/79 & QS. 2/208).  
Dan dengan tarbiyyah itu sehingga manusia mendapat nikmat, karunia yang dapat mengantarnya menuju "Khoiru Ummah" (QS.3/110)...




Dan smoga qt termasuk kedalam Khoiru Ummah yg ciri diantaranyaa :

Pribadi yg memiliki harga diri & disegani.
Pada masa itu ummat Islam menjadi pemimpin dunia.. suara mereka amat berpengaruh dan diperhitungkan musuh. Bahkan nama-nama seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Tholib dll adalah nama-nama yang cukup disegani. ( QS. 63/8)  
Pribadi “Kaya”
Pribadi muslim yang tidak hanya kaya secara akhlak yang santun dan perangainya namu juga Kaya secara materi yang senantiaasa memberi & gemari berbagi. Karena memang pada dasarnya negeri muslim adalah negeri yang kaya, maka ketika monopoli dan riba dihilangkan maka kemakmuran dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Orang kaya yang sewenang-wenang akan ditindak. Zakat sebagai pillar ekonomi yang dapat memberdayakan masyarakat luas ( QS.93/8 )  
Memiliki rasa Persaudaraan yang kuat “bahu membahu” 
Masyarakat hasil tarbiyyahnya.Rosul adalah masyarakat yang tidak membeda-bedakan bangsa, warna kulit, bahasa, dan keduadukan. Karena itu terdapat persaudaraan yang erat pada yang erat pada masyarakat, sebuah persaudaraan yang hakiki dan abadi ( QS.43/67). 
Berilmu alias pinter alias cerdas = Pandai  
Kemajuan peradaban dunia dipelopori oleh ummat Islam. Ummat Islam amat gandrung mengkaji ilmu pengetahuan karena dimotivasi dan berpijak kepada Al Qur'an. Ibnu Rusyd, Ibnu khaldun dan ibnu Sina adalah beberapa diantara sekian banyak ilmuwan-ilmuwan Islam.
Saat ini Rasul memang sudah tidak ada, TAPI  peran tarbiyyah tetap memegang peranan penting, stidakny ada 3 aspek yg menguatkan betapa  
Pentingnya Tarbiyyah Islamiyah dalam kehidupan manusia. Jelas Sekali bukan ?


Masih belom yakin juga kalo kita butuh Tarbiyah ?
Yuk, bareng-bareng kita Telaah,,

Pertama
, internal ajaran Islam, Rasulullah diutus untuk membina dan mengarahkan manusia untuk keluar dari jahiliyyah menuju kehidupan yang islami dan Rabbani
ini dalilnya
~> ( QS.2/257)


Kedua;  hakekat jiwa menghadapi dua persoalan kita2 idup didunia,
       1. Persoalan Internal : Fitrah jiwa ATAU nurani Atau HATI (fitrahnya ketentraman kita sebagai manusia) nih diye dalilnye ~> ( QS.2/257) ( QS. 91/8-9)
yang pada diri kita sebagai manusia biasanya terdapat :
- Kecenderungan kepada taqwa(Alhamdulillah) dan kecenderungan kepada kesesatan(nah ini bahayaa) Kalaulah kecenderungan kepada Taqwa hanya dapat dibimbing sama  Al Qur'an (QS.47/17)
- & Sementara kalau kecenderungan kepada kesesatan mendapatkan godaan dan rayuan Syaitan, kecintaan dunia dan nafsu syahwat semata.  & Untuk ngehindarin itu semua, maka diperlukan tarbiyyah yang fungsinya mengarahkan, membangun, menjaga dan memelihara jiwa untuk senantiasa berhubungan sama Al Qur'an dan sunnah Rasulullah Shallowwahu alaihi wasallam..
2. Persoalan Eksternal : adanya musuh bebuyutan ( QS.2/168-169 ) yang tidak hanya membuat perencanaan yang mateng tetapi juga merealisasikan ( QS.5/82 ), yang keduanya adalah bagian langkah-langkah syaithan ( QS.35/6). Untuk menangkal serangan musuh diperlukan kesadaran kolektif, dan aktifitas terpadu ('amal jama'i) sebab berbagai persoalan tidak akan mampu dipecahkan dan diselesaikan oleh seorang diri, sehebat apapun ia, sesoleh apapun dia. Maka untuk itulah, Rasulullah Saw menekankan wajibnya berjamaah,
"Barangsiapa menghendaki pelataran yang luas, maka komitmenlah dengan jama'ah karena syaithan suka dengan orang yang menyendiri sedangkan terhadap dua orang syetan menjauh" ( HR. Turmudzi, Hasan Shohih). 
Akan tetapi, amal jama'i di kalangan kaum muslimin taka akan terjadi kecuali jika didahului dengan proses tarbiyyah. Sering kita jumpai orang-orang berkumpul dalam sebuah yayasan, organisasi, atau politik; mereka tidak dapat beramal jama'I tetapi justru terjadi perpecahan dan permusuhan. Sangat mungkin hal itu terjadi karena tidak ada tarbiyah didalamnya.

Ketiga;  waqiul ummah (kenyataan ummat dewasa ini)
Ummat dewasa ini terserang sebuah virus mematikan yaitu virus buih (qutsa') yang meringankan bobot ummat dan membiat umat tidak punya arus. .Yang menjadi penyebab virus qutsa' ini adalah kecintaan kaum muslimin terhadap kehidupan dunia sekaligus membenci kematian. Virus qutsa' ini menyebabkan kaum muslimin menjadi santapan yang nikmat bagi para musuh Allah. Untuk menterapi virus tersebut, dibutuhkan terapi ('ilaj) yang namanya tarbiyyah yang insya Allah dapat menambah berat timbangan, bobot dan syaukah serta mendatangkan arus, sehingga dapat menghancurkan thogut.

Pembinaan ini harus rutin dilakukan, sebab sesaat saja kita lengah, maka saat itu pula syetan dan pengikutnya akan membina kita untuk kembali ke lembah jahiliyyah. Beberapa contoh perbuatan di masyarakat sekarang ini yang menunjkkan kemiripan bahkan lebih parah dari masyarakat jahiliyyah adalah:
1. Penyembahan berhala berupa ; keris, kuburan, jabatan, uang dan sebagainya. 
2. Kalau di zaman jahiliyyah dulu hanya bayi wanita yang dikubur, maka zaman sekarang bayi yang belum ketahuan laki-laki atau wanita dibunuh hanya karena untuk menutup aib dari perbuatan bejat orang tuanya. 
3. Pelacuran di zaman sekarang lebih hebat dan lebih canggih. Disamping disediakan izin operasionalnya, juga lokal dfan sarananya. Dan yang lebih hebat lagi pelacuran ini melibatkan anak-anak bahkan laki-laki sebagai pelakunya. 
4. Pergaulan bebas remaja-remaji usia sekolah menengah yang semakin buta
5. Perjudian di zaman sekarang dikemas rapi. Pelakunya tidak merasa berjudi menjadi bangga karena dicap sebagai seorang dermawan. 
6. Kenyataan lain adalah mudahnya ummat Islam dipecah-pecah bangsa/ummat lain.

Sekali lagi, persoalan tarbiyyah bukanlah persoalan "bisa atau tidak bisa". Sebab kalau bicara "bisa", maka semua orang bisa mendengarkan ayat Al Qur'an, bisa menyimak ketika diajarkan Al-Kitab dan Al-Hikmah dan bisa menahan diri untuk meninggalkan perbuatan yang mengotori jiwa. Persoalan tarbiyyah bukan sekedar sampai disitu! Tapi persoalan tarbiyyah adalah persoalan "mau atau tidak mau". Betapapun orang bisa mendengar, menyimak dan mengamalkan Al Qur'an tapi kalau orang tersebut tidak mempunyai kemauan yang kuat, maka proses pembinaan tidak akan berjalan..
 
Dan (ini Kalo saya pribadi ya..)
uniknya tarbiyah adalah bentuknya yang lingkaran itu. Bahwa ilmu dan kesadaran atau pemahaman ga mengalir dari satu arah, tapi berputar, sehingga efeknya bisa dirasain semua orang dalam lingkaran. Mutarabbinya.. maupun murabbinya. Geraknya sentrifugal. Menjaga baik ilmu dan cahayanya di masing-masing orang agar ga pernah jatuh, disimpan rapat di sisi-sisi lingkarannya. subhanallahh.. ^.d
MASIH MERAGU juga? MASIHKAH HARUS memPERTANYAKAN setinggi apa, seluas apa & sedalam apa perlunya  -Urgensitas Tarbiyah Islamiyah- ? 
 Maka HATI,  berHATI-HATILah.. 
-Mengutip sebuah Hadist Imam Syafi’I-
       "Jauhilah maksiat," pesan guruku,
       "Karena ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah bukan untuk pelaku dosa"



Referensi from :
yg sudah di edit & dutak atik versi sendiri :D
http://ebookbrowse.com/makalah-ardi-doc-d186087488

only hope. this year will b a barokah year.. Become adulter. Become happier. Become more kind.
Become a spirit machine. Become a better to very kind person. so? do more, give more, and become a more personal # tarbiyah? MADDALHAYYAH.. spakat;)!

Minggu, 29 Januari 2012

keep on the track please...

Doakan aku ya. . .
semoga malaikat juga mengamini doa itu untukmu ~
Duhai Allah, , , berilah ampunan pada kami yang sering pura - pura gak salah, pada kami yang sombong gak ketulungan, pada kami yang masih mikir2 kalau mau ngasih, pada kami yang masih sering ngeluh, pada kami yang malas mendekat padaMu.
Maka Robbi.. 

 "apapun yang kuterima kemarin, hari ini, dan besok, jangan sampai menghapus rasa bersyukurku, dan jangan sampai memicu keserakahanku"

Terima kasih Ya Rabb, untuk segala hal yang tak pernah bisa kami hitung. . .='(



Remember!
berkarya, bkn bergaya. Prestasi, bkn prestise 

Sabtu, 28 Januari 2012

Manusia Matang atau Setengah Matang

 “Menjadi tua adalah pasti, menjadi dewasa adalah pilihan”

Ungkapan di atas mungkin sering kita dengar dan itu memang benar. Masa dewasa adalah pasca remaja. Menurut World Health Organization (WHO) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Jadi setelah umur 24 tahun, berdasarkan umur, dianggap sudah dewasa. Hukum dan budaya Indonesia pun menempatkan orang yang sudah menikah pada golongan orang dewasa. Akan tetapi, dewasa secara umur bukan berarti menyebabkannya dewasa secara mental. Bahkan anak kecil pun bisa menjadi dewasa, lebih dari umurnya. Umumnya mereka pekerja keras dan mendapatkan beban yang sewajarnya tidak ditanggungnya. Lalu apakah kita memiliki kriteria orang yang memiliki sikap mental dewasa? Itu yang harusnya menjadi pertanyaan bagi kita masing-masing. Apa sajakah kriteria sikap mental dewasa itu?

1. Aktif-Asertif
Asertif adalah pertengahan antara sikaf agresif dan passif. Seseorang yang memiliki sikap mental dewasa tahu apa yang harus dilakukan dan kapan harus bertindak. Sebagai contoh adalah ketika ada yang butuh pertolongan, jika kita mampu maka kita harus tampil untuk menolongnya. Jika tidak, maka mencari orang yang dapat menolongnya. Orang yang asertif memiliki tingkat aktivitas lebih baik daripada orang yang pasif. Orang pasif tidak memiliki inisiatif, seakan-akan dia tidak memiliki kehendak. Orang yang asertif menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab, mengetahui dan memahami hak dan tanggungjawabnya. Sikap asertif ditempa dengan waktu dan pengalaman yang diperoleh dari pembelajaran dari lingkungan.

2. Independen
Independen berarti tidak selalu mengandalkan orang lain. Bahkan bisa jadi, ia bisa menjadi andalan banyak orang.  Orang yang independen berasal dari sifat berani. Orang yang tidak independen adalah orang yang tidak bisa apa-apa karena tidak mau mencoba atau belajar. Sehingga ia selalu mengandalkan orang lain untuk segala hal yang harusnya bisa ia lakukan sendiri.  Orang yang tidak independen bisa jadi karena dia terlalu malas sehingga dia selalu merepotkan orang lain. Orang yang independen juga dapat membuat keputusan sendiri sesuai dengan batas kewenangannya, terlebih keputusan tersebut menyangkut dirinya sendiri. Karena dia sendirilah yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut, bukan orang lain

3. Memiliki sikap perilaku yang beragam. Seseorang yang dewasa tentu bisa menempatkan dirinya pada berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Saat keadaan genting maka dia harus tenang tapi aktif, pada keadaan dia harus marah, maka dia harus marah. Ketika dia melihat prestasi maka dia menghargai. Perilaku yang beragam pada orang dewasa ini akan membuatnya luwes dalam berinteraksi dengan orang lain. Berbeda dengan orang yang memiliki perilaku terbatas sehingga dia tidak bisa menempatkan dirinya dan pada akhirnya menjadi musuh bersama. Humoris boleh tapi kalau suka bercanda pada saat bersama orang yang terkena musibah, hal itu sangat tidak baik

4. Menaruh minat yang mendalam
Kedewasaan timbul ketika seseorang menaruh perhatian mendalam pada suatu masalah yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, dia tidak akan setengah hati dalam menyelesaikannya atau bahkan mengacuhkannya sama sekali.  Begitu pula pada saat mempelajari sesuatu. Orang yang dewasa sadar bahwa apa yang sedang ia pelajari merupakan sesuatu yang penting. Seringkali orang melupakan sesuatu karena dia tidak benar-benar memperhatikan.

5.Long-time perspective
Pandangan jangka panjang berarti memikirkan buah perbuatan sekarang dan implikasinya terhadap masa depan. Contoh paling sederhana adalah mengelola uang. Orang yang berpikiran dewasa tidak akan menghabiskan seluruh penghasilannya, paling tidak ia akan memiliki tabungan untuk membiayai kebutuhan di masa depan yang besar. Orang dewasa selalu mendahulukan hal penting daripada yang tidak penting. Tidak mengkonsumsi makanan junk food untuk memelihara kesehatan dalam jangka panjang merupakan bagian dari sikap dewasa.

6.Superordinate position
Sikap dewasa selalu menempatkan dirinya di level pemimpin. Pemimpin letaknya di atas, sehingga semua orang mudah melihatnya. Artinya, orang yang dewasa berusaha menjadi tauladan kebaikan bagi lingkungan sekitarnya. Sikap dewasa adalah selalu berupaya memberi masukan, usulan, bukan selalu menjadi pengikut apa kata orang. Perkataan, “Pokoknya saya ngikut saja”,Mpun borong njenengan mawon (terserah Anda saja-Jawa)” Kalimat itu terucap dari orang yang memiliki mental subordinate position (mental bawahan). Orang yang tidak memiliki mental superordinate position (mental atasan), tidak akan pernah menjadi atasan meski jabatan ada padanya. Hal paling penting dari superordinate position adalah bertanggung jawab atas perbuatan dan jabatan yang dimilikinya.

7.Much-Self Awareness (Mawas Diri)
Mawas diri adalah jujur pada diri sendiri. Jika ingin menang dalam hidup maka kenali musuh kita, terlebih lagi mengenali diri kita. Setiap orang memiliki kekeuatan dan kelemahan masing-masing. Mawas diri adalah landasan dari pengembangan diri.  Orang yang mawas diri akan selalu memperbaiki dirinya. Tidak ada manusia yang sempurna, yang ada adalah manusia yang terus berupaya menjadi lebih baik. Semoga kita bisa memiliki sifat dewasa tersebut. Sekali lagi, menjadi dewasa itu pilihan. Skill kepemimpinan seseorang berbanding lurus dengan tingkat kedewasaannya. 1 hal lagi, Ini soal kesempatan, bukan soal menunggu krisis baru memimpin.

Maria Ulfa
Penulis, Pengusaha, Praktisi-Akademisi (Eaa. pinginnye.Allahummaamiin :D)



Referensi:
Said, Sudirman. Bahan Ajar Pengantar Negosiasi dan Kepemimpinan. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Ceria.bkkbn.go.id.Tanya Jawab KRR. http://ceria.bkkbn.go.id/referensi/substansi/detail/19

Jumat, 27 Januari 2012

catatan kecil di akhir perjalanan

Pernahkah kau menghitung hari?
Seperti setiap hari adalah hari-hari yang terus diingat karena ada suatu masa yang mengawaliny, atau ada suatu masa yang ingin kita tuju. Dapat dikatakan aku tidak pernah.
What a stone. I am not a melancolic at all~

Day to day..  Memutuskan sesuatu selalu menjadi kegiatan yang begitu menjemukan bagiku.
Dan akhirnya keluarlah : Aku Bingung.
Apa yang akan kau lakukan saat kau bingung?  Satu, aku bertanya.  Dua, aku berdoa.  Tiga, aku pilih. Empat, aku memasrahkan semua pada Alloh.

Aku ingin menuju suatu tempat,  meski aku tau dia ada di mana,  tak selalu keberhasilan di langkah pertama yang kutemui.  Tak selalu.  Kadang aku harus melangkah agak lebih jauh lg, menggerus energi, dgn usaha yang lebih, serta doa yang terus mengalir. Begitulah perjalanan mengajarkan kita arti atas usaha tiada henti, kepercayaan pada teman seperjalanan kita serta penghargaan atas pencapaian dari setiap perjalanan. Dengan dua kepala lebih, tentu tidak mudah memutuskan suatu hal. Tapi, sisa perjalanan ini mengajarkan arti sebuah keikhlasan untuk berjuang bersama. . .


teguhkanlah kekuatanku dengan (adanya) dia,
dan jadikanlah dia teman dalam urusanku, agar kami banyak bertasbih kepada-Mu,
dan banyak mengingatMu, 

sesungguhnya Engkau Maha Melihat (keadaan) kami.
(Taha: 31-35)



# Melepas penat sambil menulis cerita untukmu. bermimpi. afirmasi.  turnoffnally:)

Kamis, 26 Januari 2012

hukumnya kerja di-Bank


HUKUM BEKERJA DI BANK
Dr. Yusuf Qardhawi


Sistem ekonomi dalam Islam ditegakkan pada asas memerangi riba dan menganggapnya sebagai dosa besar yang dapat menghapuskan berkah dari individu dan masyarakat, bahkan dapat mendatangkan bencana di dunia dan di akhirat.

Hal ini telah disinyalir di dalam Al Qur'an dan As Sunnah serta telah disepakati oleh umat. Cukuplah kiranya jika Anda membaca firman Allah Ta'ala berikut ini:
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (Al Baqarah: 276)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketabuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu ..." (Al Baqarah: 278-279)

Mengenai hal ini Rasulullah saw. bersabda

"Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menyediakan diri mereka untuk disiksa oleh Allah." (HR Hakim)1
Dalam peraturan dan tuntunannya Islam menyuruh umatnya agar memerangi kemaksiatan. Apabila tidak sanggup, minimal ia harus menahan diri agar perkataan maupun perbuatannya tidak terlibat dalam kemaksiatan itu. Karena itu Islam mengharamkan semua bentuk kerja sama atas dosa dan permusuhan, dan menganggap setiap orang yang membantu kemaksiatan bersekutu dalam dosanya bersama pelakunya, baik pertolongan itu dalam bentuk moril ataupun materiil, perbuatan ataupun perkataan. Dalam sebuah hadits hasan, Rasulullah saw. bersabda mengenai kejahatan pembunuhan:

"Kalau penduduk langit dan penduduk bumi bersekutu dalam membunuh seorang mukmin, niscaya Allah akan membenamkan mereka dalam neraka." (HR Tirmidzi)

Sedangkan tentang khamar beliau saw. bersabda:


"Allah melaknat khamar, peminumnya, penuangnya, pemerahnya, yang meminta diperahkan, pembawanya, dan yang dibawakannya."
(HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

Demikian juga terhadap praktek suap-menyuap:
 
"Rasulullah saw. melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap, dan yang menjadi perantaranya." (HR Ibnu Hibban dan Hakim)
Kemudian mengenai riba, Jabir bin Abdillah r.a. meriwayatkan:
"Rasulullah melaknat pemakan riba, yang memberi makan dengan hasil riba, dan dua orangyang menjadi saksinya." Dan beliau bersabda: "Mereka itu sama."
(HR Muslim)
Ibnu Mas'ud meriwayatkan:
"Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba dan yang memberi makan dari hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya." (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)2
Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan:

"Orang yang makan riba, orang yang memben makan dengan riba, dan dua orang saksinya --jika mereka mengetahui hal itu-- maka mereka itu dilaknat lewat lisan Nabi Muhammad saw. hingga han kiamat." (HR Nasa'i)

Hadits-hadits sahih yang sharih itulah yang menyiksa hati orang-orang Islam yang bekerja di bank-bank atau syirkah (persekutuan) yang aktivitasnya tidak lepas dari tulis-menulis dan bunga riba. Namun perlu diperhatikan bahwa masalah riba ini tidak hanya berkaitan dengan pegawai bank atau penulisnya pada berbagai syirkah, tetapi hal ini sudah menyusup ke dalam sistem ekonomi kita dan semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, sehingga merupakan bencana umum sebagaimana yang diperingatkan Rasulullah saw.:

"Sungguh akan datang pada manusia suatu masa yang pada waktu itu tidak tersisa seorangpun melainkan akan makan riba; barangsiapa yang tidak memakannya maka ia akan terkena debunya." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

Kondisi seperti ini tidak dapat diubah dan diperbaiki hanya dengan melarang seseorang bekerja di bank atau perusahaan yang mempraktekkan riba. Tetapi kerusakan sistem ekonomi yang disebabkan ulah golongan kapitalis ini hanya dapat diubah oleh sikap seluruh bangsa dan masyarakat Islam. Perubahan itu tentu saja harus diusahakan secara bertahap dan perlahan-lahan sehingga tidak menimbulkan guncangan perekonomian yang dapat menimbulkan bencana pada negara dan bangsa. Islam sendiri tidak melarang umatnya untuk melakukan perubahan secara bertahap dalam memecahkan setiap permasalahan yang pelik. Cara ini pernah ditempuh Islam ketika mulai mengharamkan riba, khamar, dan lainnya. Dalam hal ini yang terpenting adalah tekad dan kemauan bersama, apabila tekad itu telah bulat maka jalan pun akan terbuka lebar.


Setiap muslim yang mempunyai kepedulian akan hal ini hendaklah bekerja dengan hatinya, lisannya, dan segenap kemampuannya melalui berbagai wasilah (sarana) yang tepat untuk mengembangkan sistem perekonomian kita sendiri, sehingga sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai contoh perbandingan, di dunia ini terdapat beberapa negara yang tidak memberlakukan sistem riba, yaitu mereka yang berpaham sosialis.

Di sisi lain, apabila kita melarang semua muslim bekerja di bank, maka dunia perbankan dan sejenisnya akan dikuasai oleh orang-orang nonmuslim seperti Yahudi dan sebagainya. Pada akhirnya, negara-negara Islam akan dikuasai mereka.

Terlepas dari semua itu, perlu juga diingat bahwa tidak semua pekerjaan yang berhubungan dengan dunia perbankan tergolong riba. Ada diantaranya yang halal dan baik, seperti kegiatan perpialangan, penitipan, dan sebagainya; bahkan sedikit pekerjaan di sana yang termasuk haram. Oleh karena itu, tidak mengapalah seorang muslim menerima pekerjaan tersebut --meskipun hatinya tidak rela-- dengan harapan tata perekonomian akan mengalami perubahan menuju kondisi yang diridhai agama dan hatinya. Hanya saja, dalam hal ini hendaklah ia rnelaksanakan tugasnya dengan baik, hendaklah menunaikan kewajiban terhadap dirinya dan Rabb-nya beserta umatnya sambil menantikan pahala atas kebaikan niatnya:

"Sesungguhnya setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan." (HR Bukhari)

Sebelum saya tutup fatwa ini janganlah kita melupakan kebutuhan hidup yang oleh para fuqaha diistilahkan telah mencapai tingkatan darurat. Kondisi inilah yang mengharuskan saudara penanya untuk menerima pekerjaan tersebut sebagai sarana mencari penghidupan dan rezeki, sebagaimana firman Allah SWT:
"... Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Baqarah: 173}

 


Catatan kecil :
1 Hakim mengatakan jika hadits ini sahih isnadnya.
2 Tirmidzi mensahihkannya. jika hadits ini diriwayatkn pula
oleh Ibnu Hibban dan Hakim, & mereka mensahihkanny


Smoga Allah melindungi qt, ummat Islam, dr sgala hal yg mendangkalkan aqidah, juga prasangka. Yuk, banyakin baca, ngaji, & saling doain sodaranya... :)

Rabu, 25 Januari 2012

Pesan dari Indonesia Mengajar

Menjdi 'pendidik' bukan hanya 'hobi',tpi adalah bagian dari mimpi. i think
oya,1lg. mungkin qt bs b'mmpi sendirian, tp tdk utk mwujudkanny (Ikhwan Sopa) 

Gerakan Indonesia mengajar begitu fenomenal. Begitu fenomenalnya sehingga banyak teman-teman rela meninggalkan pekerjaannya untuk tugas mulia itu. Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, penggagas Indonesia Mengajar sampai kewalahan akibat kebanjiran peserta yang mendaftar. Dari sekitar 80 orang yang dibutuhkan, ada sekitar 9.000 anak muda terbaik Indonesia yang mendaftar. Antusiasme yang dahsyat ini membuat optimisme tersendiri bahwa kepedulian generasi itu belum luntur, malah bisa semakin berkembang. Tidak sedikit yang skeptis dengan gerakan ini mulanya. Kalau mau berpikir rasional dengan memperhatikan untung rugi, tidak ada seorang pun mau meninggalkan pekerjaannya yang bergaji tinggi dan mapan hanya untuk mengajar di daerah pedalaman. Perjalan ke daerah tersebut ada yang sampai memakan waktu berhari-hari dengan bus, berjam-jam dengan perahu dan bak terbuka. Mungkin banyak pertanyaan yang menggelayut di benak banyak orang kenapa hanya delapan puluh orang? Apa guru tidak cukup? Kenapa cuma enam bulan? Pertanyaan tersebut sangat kritis dan perlu dijawab. Karena rahasia dari gerakan ini akan terungkap.

Pak Anies mengatakan bahwa peran rekan-rekan kita yang sedang bertugas di Indonesia Mengajar bukan untuk menggantikan peran seorang guru. Sebenarnya mereka ditujukan model hasil pendidikan yang telah berhasil. Ada tiga aspek keberhasilan pendidikan menurut Pak Anies. Pertama adalah memiliki banyak pengetahuan, Kedua memiliki skills dan keterampilan yang beragam, dan ketiga adalah kepribadian yang matang. Saudara-saudara kita di Indonesia Mengajar akan membuat orang tua siswa di pelosok tanah air melihat secara langsung hasil pendidikan. Kemudian mereka akan mengatakan,"Saya ingin anak saya nanti seperti Mas/Mbak itu." Inspirasi dari pengajar muda ini akan diingat oleh siswa-siswa yang tidak tahu bagaimana nikmatnya sekolah dengan fasilitas bagus seperti ruangan belajar mengajar yang memadai, jaringan internet broadband yang cepat, laboratorium canggih, dan perpustakaan yang lengkap. Dapat sekolah dan bisa membaca saja sudah syukur.

Kurang dari lima persen yang dulunya masuk sekolah dasar bersama menikmati bangku pendidikan tinggi. Jika kita sekarang sedang atau telah belajar di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta favorit, maka itu perlu disyukuri. Lalu, apa kita perlu ikut mengikuti Indonesia Mengajar. Tidak semua memiliki kesempatan dan lagipula terbatas. Kita hanya perlu menjadi model dan inspirasi bagi sekitar kita. Bukankah sebuah keteladanan itu lebih berdaya dalam merubah perilaku orang?

dulu. Ketika sy masih kecil, sy masih ingat ada beberapa mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata di daerah sy. Itu mungkin yang menyebabkan kenapa di keluarga besar, pendidikan mendapat perhatian lebih terlebih keluarga saya adalah keluarga akademisi. Sadar atau tidak sadar, ketika kita masih kecil dan mendapati orang sukses dengan berbagai profesinya, kita ingin menjadi seperti mereka. Kemudian seiring perjalanan hidup kita, kita bertemu orang-orang yang memiliki keinginan sama. Kita mengalami peristiwa-peristiwa yang sebelumnya mungkin tidak terduga. Tapi yang jelas, keberadaan model orang yang berhasil dapat merubah pemikiran kita seketika. Sederhananya, jika ada yang bisa, kenapa kita tidak?

Apakah harus melalui KKN? Bisa iya, bisa tidak. Terserah bagaimana caranya. Setiap pemuda memiliki peran masing-masing. Setiap pemuda memiliki peran lebih dari satu jenis. Peran tersebut antara lain, peran di keluarga, peran di masyarakat, peran di tempat kerja dsb. Optimalisasi peran inilah yang menjadi esensi Indonesia Mengajar. Contoh kecilnya adalah peran di Karang Taruna, peran di Remaja Masjid, dsb. Ketika kita dapat membuat kegiatan yang bermanfaat, sebenarnya kita sudah berbuat sesuatu.

Butuh mimpi besar agar bangsa ini menjadi lebih baik. Bukan sekedar mimpi untuk keberhasilan sendiri, melainkan mimpi yang membawa kesejahteraan kepada banyak orang. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat kepada banyak orang, right? Akan tetapi, kita perlu jaringan. Kita dapat bermimpi sendirian, tapi tidak untuk mewujudkannya. Terlalu buang-buang energi jikalau kita hanya mengkritik pemerintah tanpa berbuat sesuatu. "Itu kan urusan pemerintah!" Kalimat ini menunjukkan keegoisan seseorang. Pemerintah juga memiliki kendala di berbagai hal. Kita perlu membangun sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat. Sy fikir.. tidak perlu menunggu dinas kebersihan untuk membersihkan jalanan di sebuah komplek perumahan.

# Hehe, just an opinion from book "Indonesia Mengajar" 
  *buku boleh dikasi:D bwt yg ngasi makasiii..beres jg finally^^v
Of course everyone is free to take it, leave it, or comment other opinion.
What do u think;)?











Senin, 23 Januari 2012

nulis










Hebat bukan buatan. Saat aku penat dengan rutinitas, seringkali menulis dapat melegakan pikiranku. Mungkin terlalu banyak yang ingin aku ungkap. Daripada mengendap, membatu, dan menjadi beban berat, aku keluarkan saja sambil menari di atas papan huruf dan angka. Aku menyukai dunia tulis menulis seperti kumbang menyukai bunga. Aku rindu menulis, seperti malam merindu fajar. Aku tak terlalu paham bagaimana menulis yang standard. Aku tak mau tahu bagaimana menulis dengan 5W1H. Toh, aku bukan wartawan yang setiap hari nongkrong di kantor yang mengharuskan sebuah tulisan. Aku hanya pencari embun dalam setiap susunan angka biner hingga menjadi imajiner karakter huruf atau angka di monitor.

Aku menulis untuk melepas dahaga jiwa, menyambung sayap-sayap yang terkoyak. Aku menulis untuk membuat sejarah. Bukankah jaman prasejarah adalah ketika manusia belum bisa menulis. Aku berusaha mengikat ilmu yang baru sedikit ini dengan menulis. Kuharap ia mengalir seiring waktu dan bertiup tersebar ke delapan penjuru. Aku menulis, bukan untuk membunuh waktu senggah. Tapi menulis adalah untuk menghidupkannya. Seperti lilin dalam malam gelap dingin, lincah menari penuh gelora. Aku menulis bukan ingin seluruh hidupku aku dedikasikan sebagai penulis profesional. Kalau boleh memilih, aku hanya ingin menulis secara profesional dengan hasil maksimal.

Aku dulu membenci dunia menulis. Seringkali kertas belepotan karena kuanggap setiap kata yang baru kutulis tak layak baca. Sampai akhirnya aku bisa mengetik di komputer, ahay, menulis itu menyenangkan bukan. Tidak ada tulisan yang bagus. Karena tulisan yang bagus itu adalah hasil editan berkali-kali. Aku menulis kali ini karena sedang stuck, mungkin terlalu banyak ide. Mereka berebut untuk keluar dari ruang pikir yang lelah. Baiklah, bebaskanlah untuk atmosfer malam yang indah. Aku mungkin tak terlalu dikenal orang. Meski demikian, semoga tulisanku membawa manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain. That's all, itu saja. -MU-

Sabtu, 21 Januari 2012

BANGKITLAH !

Kegagalan bukan akhir segalanya jika kita tidak memutuskan untuk berhenti. Terlalu sayang untuk berlaru-larut dalam kesedihan karena itulah yang seharusnya membawa keadaan kita menjadi lebih baik. Apalagi kegagalan tersebut adalah penolakan. Penolakan bukan sebuah hal yang harus disesali. Mendiang Steve Job, pendiri Apple Corp yang beberapa hari lalu baru saja meninggal dunia adalah salah satu orang yang mendapatkan berkah dari penolakan ini. Bermula dari kisah . Sang penemu, Steve Wozniak. Hewlett Packard (HP) menolak temuan Wozniak. Wozniak tidak putus asa, dia menyodorkan kepada Steve Jobs yang kemudian menjadi mitranya. Bahkan dengan modal dari penjualan mobil VW dan kalkulator HP milik Jobs, mereka membiayai desain pertama Apple. Tidak ada yang menyangkal bahwa Apple sekarang menjadi salah satu raksasa perusahaan IT dunia. Produk-produknya menjadi trensetter.

Jika ada yang sedang sedih karena tidak menjadi asisten dosen, buktikan bahwa suatu saat nanti bisa jadi dosen beneran. Jika Anda seorang calon pegawai dan tidak lolos saringan open recruitmen di sebuah perusahaan, jangan bersedih. Bukan Anda yang rugi, melainkan perusahaan itu rugi tidak mendapatkan pegawai sehebat Anda. Tugas Anda adalah membuktikannya! Kisah Wozniak dan Steve Jobs adalah satu dari ribuan dan mungkin jutaan orang yang mengalami kesuksesan besar setelah penolakannya. Oleh sebab itu, bagaimanapun kondisi kita sekarang, kita harus berubah. Pemenang selau punya lebih dari satu cara daripada yang dipikirkan lawannya dan lebih dari satu alasan untuk mencapainya. Barangsiapa yang tetap dalam comfortzone, berarti dia tidak akan pernah eksis. Buktikan Anda hebat dengan perubahan yang dipupuk setiap hari. Bukan hanya kecepatan perubahan yang dijaga, tapi akselerasi perubahan.

Keluarlah dari zona nyaman ke zona pembelajaran. Teruslah belajar agar zona teror (mimpi yang tidak realistis) terdesak dan menjauh dari Anda. Akhirnya yang sebelumnya tidak realistis, menjadi realistis. Think possibility! Sebuah pepatah Eropa mengatakan bahwa "Roma tidak dibangun dalam satu malam". Artinya perubahan itu merupakan hasil dari kebiasaan dan bukan hasil renungan semalam saja. No body's perfect, setiap orang selalu memiliki kekurangan. Setiap kali kita belajar, kita akan selalu tahu bahwa kesalahan kita selalu ada. Beruntunglah orang yang segera menemukan kesalahannya, berarti dia segera menemukan jalan keselamatan.

Sekarang bangkitlah! perkuat jaringan. Kita semua bisa bermimpi sendirian, mencapainya tidak (Ikhwan Sopa dalam bukunya Manajemen Pikiran dan Perasaan). Hal itu persis seperti kisah Wozniak dan Steve Jobs. Tekan tombol "mute" untuk suara sumbang dari orang yang mencibir usaha Anda yang baru. Ganti suara mereka dengan suara supporter sepakbola fanatik. 

Terakhir adalah maaf. Hapus dendam kepada orang/pihak yang pernah menolak Anda. Kalau perlu lupakan dan fokuslah pada hal yang sekarang kita tekuni. Ini seperti menghilangkan virus pada hardisk atau melepaskan rem tangan pada mobil yang hendak melaju. Beberapa kali orang disekitar saya gagal karena tidak berusaha memaafkan.


# bnyak kali yg kau fikirkan. TADDAAA! makan aj yuk ;) 










Jumat, 20 Januari 2012

Biarkan Tak Ada Judul

Seperti sebuah rahasia
Selalu menjadi daya tarik selama bumi terpancang
Seperti sebuah perasaan
Selalu menyimpan kata-kata di palung terdalam

Air tak beriak angin tak bertiup

Tak ada ombak tak ada riak
Biarlah mengalir dan buka katup-katup

Seperti pinangan awan kepada hujan
Menimbulkan gejolak dan peristiwa
Semua harus berani melewati
Seperti laut, tidak ada yang tidak bertepi
Seperti sungai yang selalu bersua muara

Kadang wanita lebih kuat dari besi dan baja
juga tak jarang lebih dari harimau dan singa
Namun Dia bisa menjadi lebih rapuh
dari setangkai mawar
Jiwanya haus atas suatu gejala

Biarkan semua berjalan apa adanya
Tak ada sandiwara bahkan melodrama
Bukan sinetron picisan atau epos
Tapi dia cerita tentang kejujuran hati
Cerita yang mungkin jadi legenda sepanjang hidup
Cerita yang meruntuhkan gunung keangkuhan

  rumah biru
  12.o2 20-01-2012
 









Kamis, 19 Januari 2012

diingetin Allah (lagi)

saya tertarik dengan fenomena "Alhamdulillah yah", "sesuatu banget yah" yang akhir-akhir ini sedang menjadi trend di masyarakat kita. 
#emang masih? hhe.whatever~

saya pernah diperingatkan ibuk untuk berhati-hati jika ingin memuji Allah. teringat pesannya sore itu ditelpon ketika untuk pertama kalinya saya mempraktekan kata-kata itu,kurang lebih sepperti ini "dek, kamu sadar enggak Alhamdulillah itu artinya apa? Itu kalimatullah, nak. jangan dibuat mainan ah! ibuk enggak ngajarin kamu kayak gitu. itu kalimat suci, maknanya enggak main-main dan emang enggak buat main-main."

sadar. hari itu menjadi hari pertama dan terakhir saya mempraktekan kata Alhamdulillah dengan nada yang enggak biasa itu. dan kebetulan sore tadi aku diajak seorang akhwat untuk mengikuti kajian. Tidak kebetulan memang. ustaz pengisi kajian disana kembali menguatkan alasan ibuk saya melarang saya untuk tidak menjadikan kalimatullah sebagai bahan olok-olokan. ustaz meminta kami untuk membuka Al Qur'an surat An Nissa' ayat 140 (silakan buka Mushaf masing-masing. untuk tafsir, yang punya buku The Miracle bisa buka halaman 198). ba’da maghrib tadi coba kembali saya buka. akupun tertegun. #istighfar..

semacam surat

subuh tadi. saya temukan tulisan ini. 
sesad kembali ingin merapihkan & membuka file2 "bandungku"
cukup membuat Isak juga ya ternyata =')

dan sehari setelah "graduatuion ceremony"
wisuda itu...

Kali ini kau tak datang lagi
Disatu moment yang kuberharap engkau ada
Aku tdkalh pernah menyalahkanmu kau tak pernah bisa hadir
pd momen-momen terpenting kami
Andailah kau bisa, aku yakin sekali engkaw pasti dtng.
Mendampingi kami semua, hadir ditengah2 kami.
dan tersenyum bangga atas pencapaian masing2 kami

Dan benarlah, Nyatanya kini kau tak datang lagi
Aku mulai terbiasa dengan ketidakhadiranmu
sejak ulang tahunku yang ke sebelas bahkan,
Dimna tak kan pernah lagi ada ucapan selamat darimu,
tak lagi ada kado darimu, senyum hangat bersamamu
Hingga selanjutnya, kau takan pernah hadir lagi dlm hari-hariku..
Aku maklum, karna pada akhirnya kau tak dtg kini.
sungguh sama sekali aku tidak mempermasalahkannya lagi.
Rasanya takkan lagi ada air mata untuk itu
Karna aku belajar kuat dari semua itu
aku belajar untuk tetap meneruskan hari-hari,
melanjutkan mengejar pencapaian mimpi,
Dan sudah lama sekali aku belajar untuk ikhlas
atas apa yang Allah gariskan untuk kami

Kau benar2 tidak datang lagi
bahkan lewat mimpi pun tidak
Baiklah,
jgn hiraukan diriku,
aku tahu saad ini kita punya alam yang berbeda
tp perhatikanlah saja dari jauh,
sejauh apa ap yang aku sendiri tak mengerti
orang2 yg berjuang untuk sama kuat, sama susah, sama tegar, sama sakit, & sama-sama untuk bisa terus survive setelah kau tinggal pergi

Jujur,
aku masih rindu bahasa tubuhmu
rutinitas yg dulu banyak kau habiskan untukku
bahkan cerita bersamamu,
aku tidak begitu banyak mengnal sosokmu
begitu banyak tentangmu yang belum banyak aku tahu. .


Tak bisakah kau jangan pergi dulu,
setidaknya tunggulah sammpai saad ini, atau mungkin nanti?
Aku tahu betul kalaulah bisa, tidak mungkin kau mau

Baiklah.
cukup perhatikan sj tumbuh & kembang kami dri sisi mana saja yang bisa engkau lihat, maka lihatlah perjalanan hidup kami. Kami dibesarkan oleh seorang wanita hebat dengan segala daya upayanya merawat ke-empat putrimu yg isi kepalanya sungguhlah berbeda-beda. dengan mimpi yang berbeda-beda pula tentunya

Setidaknya.
kepergianmu kini mmbuat kami bs belajar
Untuk menyeka air mata kami sendiri
Untuk tetap tersenyum ssedih apapun kami
Untuk berdiri sendiri setelah jatuh
Untuk saling menopang satu sama lain
Untuk belajar jk hidup itu sederhana,namun tdklah mudah untk djalani
Dan belajar untuk selalu percaya jika kami masih bisa hidup dgn harapan,
doa, dan usaha..

SkenarioNya benar,
kepergianmu begitu bnyak membawa perubahan dalam hidup ke-lima orang manusia yang kau tinggal pergi,
Dan kami belajar untuk menerima semua perubahan
disertai masa-masa tersulit di kehidupan yang keras ini
Kami mencoba untuk selalu kuat.
Karena seorang manusia rapuh itu selalu mengajarkan kami untuk harus survive!
dengan sayap patahnya, ia terus mengajak kami terbang
dia percaya selalu ada jalan untuk orang-orang yang mau berusaha sesulit apapun
karena perempuan hebat itu selalulah menyadarkan kami
Tuhan tdk pernah tidur
Tuhan tidak pernah pura-pura tidak mau tahu
Tuhan itu tahu dan Ia menunggu
disinipun Kami mencoba untuk trus menunggu dgn sepenuh kesabaran yg kami punya. menunggu segala hal baik yg jikapun Tuhan belum memberiny hari ini,
masih ada hari esok yang lebih baik lg

andai kata aku adalah seorang time traveller,
ingin sekali aku mengunjungimu,
dan menanyakan hal-hal yang belum sempat aku tanyakan
Aku ingin mendekapmu, memelukmu, dan lebih jauh mengenalmu
Aku rindu memanggillmu"Ayah",
ingin kudengar lagi bagaimana suaramu,aroma tubuhmu,&bahasa cintamu.
Aku ingin tahu pendapatmu tentang aku yang saad ini
yang bukanlah lagi anak kecil berumur 11thn seperti yg kau lihat terakhir kali.
akupun juga ingin menceritakan sosok jelasmu itu
bangganya aku memilikimu, layaknya teman2ku dulu berbicara 
tentang hebatnya tulang punggung keluarga mereka

Hmm...
Kau tak datang lagi,
dan tak akan pernah datang kembali.
Tak apa,
ini jalanNya
mungkin akan lain ceritanya jika kau masih ada,
tapi aku yakin inilah yang tebaik,
akan jauh lebih baik lg daripada aku harus melihatmu melawan sakitmu

Kumaafkan engkau tak kan pernah datang lagi,
kali ini di momen wisudaku,
satu kursi kosong untukmu, Ayah..
kulihat ibu berdiri tegar tersnyum sendiri
ditengah-tengah mereka yg membersemai pasangannya.
perih sekali,
ingin kuberlari menemani duduk disampingnya..

AH sudahlah,
kali ini. aku hanya bisa berharap
Semoga kami berempat bisa membahagiakan wanita yang engkau cintai.
deminya kami berusaha,
meski kami tau, sering kali cara kami membuatnya sedih&kecewa..

Maafkan  Ayah..
akhirnya hanyalah Al-Fatihah dan teriring doa yang bisa kami beri.
Maafkan kami jarang mengunjungi tempatmu,
karna tempatmu yang sesungguhnya ada di hati kami, Yah..
Semoga doa kami selalu disampaikan Allah kepadamu.

Terima kasih..
terima kasih untuk segala jerih & payahmu
yang masih bisa kami nikmati hingga detik ini
.
meski kau sudah tidak ada,tp engkau selalu ada d hati kami, Yah..

(seperti yg dulu sering kau minta)
dek ul-mu ini akan bernyanyi indah buat mu..
♪♪ Ayah dengarlah..
Betapa sesungguhany ku mencintaimu
Kan kubuktikan kumampu penuhi maumu..
Andaikan detik itu, kan bergulir kembali….

Untukmu ayah terhebat di dunia.
mau berbagi, terus belajar & semangat hidupmu itu
akn terus mengalir dalam darah kami..
Kau takkan terganti
Ayah. . .
we love u :')

duhai Allah...
izinkan kami dpt berkumpul kembali dlm Naungan syurga-Mu
di  Syurga yang sama,