Sabtu, 24 Maret 2012

your shadow


 
saya awali catatan ini, dengan syukur atas nikmat kesempurnaan dari ketidaksempurnaan diri. karena pemberian-Nya saya bisa melihat, mendengar, berbicara, berfikir, merasa, dan mengolahnya, sehingga segala sesuatu urusan hidup (terutama berkomunikasi) rasanya mudah (walau kadang tak selalu begitu :p).

sebenarnya banyaaaak sekali yang ingin saya bagikan, juga saya tuliskan. tentang pengalaman baru saya di kota ini, di bumi sriwijaya ini. peristiwa yang menarik tanpa dugaan sering kali kualami.

yap, ini tentang aktivitas saya terakhir ini. yang awalnya saya hanya iseng2 setiap sabtu disibukkan dengan rutinitas sebagai seorang pengajar sekolah didekat kantor saya bekerja. tak kusangka.. dulu itu saya gak suka sama adik-adik yang usianya di bawah saya dan sempet bilang, gak deh nanti kalo jadi guru SD, gak bakat. haha.

sekarang jadinya, saya suka dengan adik-adik kecil, dan Allah memberikan jalan mengenalkan saya dengan adik yang istimewa untuk saya ajar. #langsung deh kena' hukum alam :P

untuk adik yang satu ini, saya memiliki tanggung jawab sebagai Shadow Teacher. 
Yang masih bingung apa itu Shadow, mungkin secara tafsir adalah bayangan, pelindung. yap! saya mejadi guru pendamping untuk anak istimewa di sekolah umum.

OK. skrg saya akan mengenalkannya sebagai Aang... 
bukan seperti Avatar.. 
cara memanggilnya A-ang.
anak laki-laki usia  8 tahun, kelas 3 SD ( inilah mengapa di atas saya awali dengan syukur, karena siapa pun mereka, ketika bertemu orang yang memiliki "kekurangan", pasti akan terpancing rasa syukurnya. karena rasa syukur itu sering kali hadir ketika kita menengok yang kurang, bukan yang lebih)

dari awal saya mengatakan istimewa, meski yang lain dengan mudah menyebutny autis. karena saya sendiri juga gak tau macamnya autis itu ada apa aja. Aang, dia disebut hiperaktif... pakai kacamata dengan minus 3, Uwo:D! di sekolah dia tak pernah main dengan temannya (semacam permainan anak SD ; bola, yoyo, gasing), tapi dia kenal dengan nama-nama teman sekelasnya. dia asik sendiri dengan dunianya, lari ke sana - ke mari, sambil senyum-senyum sendiri (kadang saya malah suka ketawa sendiri liat polahnya, lucu :D). bicaranya juga agak gagap. diajak bicara tak pernah menatap. kalo lagi gak lari-lari, dia cuma bengong, asik lagi dengan dunianya, terus tiba-tiba ketawa sendiri. dan belum lagi, anak-anak seperti itu, tata krama, prilakunya, banyak yang tidak lazim. #hwaaa, nginget2 mereka menjadi cr paling ampuh penghilang sedih buat aku belakangan ini:p

dan begitulah satu kali dalam seminggu alias 5jam dlm sehari saya brinteraksi dengan mereka.. kalau dipikir harus sabar.. yaaaaa, memang harus sabarrr. bukan hanya sabar, tapi juga tegas. harus menguasai komunikasi dan keinginannya, biar bisa di kendalikan dan kondusif untuk belajar mereka.

pertama kali ketemu, saya shock >,<
selama ini saya ketemu adik2 di TPA biasa sy mengajar waktu dulu sy kuliah, dekat rmh, juga anak2 lazimnya, mereka yang ceria, yang cerdas, terutama dalam akhlak dan perilaku. Tapi untuk yang kali ini? #dhing dhong.. tenonet noneeeet.GONJRENG:D:D

Hari pertama di sekolah, 
langsung di serbu sama anak-anak, mendadak jadi artis Ternama :D haha. Mereka bisik-bisik, "itu siapa?" atau mereka yang berani bertanya, "ibu Shadow-nya Aang ya? nama ibu siapa?" dan melayani berbagai pertanyaan wawancara anak-anak. 
(anak-anak sekarang pada bawel yak.wkwkwk :P)

saya di sapa dengan "Ibu", oleh Aang dan teman-temannya.
ooooh... ibuu.... 
berkali-kali saya koreksi tentang sapaan yang saya terima adalah "kakak", karena memang biasanya di sapa dengan panggilan "ibu dan bapak guru" klo dsini,  
#tapi saya kan bukan guru :P
abisnya saya iri sama kak Seto, kak Sidik, Kak Dwi, Kak Bimo, Kak Awam, sampe umur sekarang masih juga dipanggil "kakak" :D

dan di hari pertama itu~
aaah, kau tau, siapa pun yang baru pertama kali mengenalnya, yang tak mengerti kondisinya, pasti ingin kabur. karena akan merasa "terganggu" dan tidak nyaman. tapi saya salut dengan teman-temen sekelasnya. mereka benar-benar dewasa untuk memahami temannya. Ah! iya, Aang ini sering kali peluk-peluk temannya, dan peluknya juga peluk yang kenceng banget gak mau dilepas. atau ketika ada tugas kelompok dan tugas piket, mereka tidak pilih-pilih teman yang normal atau teman yang "istimewa". dan Aang sering banget "kentut", haha, duuh, bunyinya nyaring kali laah.. :P

jumlah mereka di kelas ada 21 anak. dan sebenernya gak cuma Aang, ada juga anak perempuan, saya kenalkan sebagai Tatha, dia juga ditemani Shadow. (karakternya Tatha saya ceritakan kapan-kapan aja yaaaa) tapi setelah diteliti lagi, anak-anak yang dikatakan butuh Shadow di kelas ini ada 4 anak. agak khawatir, jangan-jangan mereka terpengaruh sama dua anak ini (modeling). haha. :P dan kasihan juga sama wali kelasnya kalo satu kelas jadi "autis". karena biasanya saat Aang atau Tatha bertingkah, kalau mereka gak bantu meredakan ya ikut-ikutan bertingkah.  (teriak-teriak di kelas, peluk-pelukan massal, hancur berantakan). ya sama berantakannya sama tulisanku kali ini, trusss meracau kayak orang ngigau. ampyuuuun. pokoknya nulis ya tulis aja :p

actually..
hal menarik yang ingin saya ceritakan adalah ketika "berkomunikasi" dengan Aang. awal kali bertemu, dan dari info guru jg temen2nya, Aang selalu lari-lari di lapangan, di kelas bengong, dipanggil jarang merespon, sering mengganggu barang-barang milik temannya, asal peluk orang gak mau dilepas.

karena ini bukan sekolah inklusi, ini sekolah umum. kenaikan kelas berorientasi pada nilai-nilai mata pelajaran. jujur sajaa, saya juga tidak nyaman dengan perilakunya, gimana bisa saya ngasih pelajaran yang berefek pada nilai raportnya supaya naik kelas kalo tingkahnya begini? belum lagi dia sering kali mengajukan pertanyaan "kenapa? kenapa? kenapa?" berulang-ulang walau sudah dijawab. (ini yang sering bikin saya gak sabaran,  gak akan berhenti tanya "kenapa"kalau jawabannya tidak memuaskan, sampai saya tunjukkan marah -bukan dengan emosi-) gwarrr.. jadilah, selama awal-awal mengenalnya, saya cari2 pola perilakunya, gimana mengendalikannya. baru kemudian saya memasukkan nilai-nilai kesopanan, tata krama, baru kemudian pelajaran umum. oia, ada satu lagi yang unik, berkomukasi dgn mereka (Aang dan Tatha) harus selalu dengan bahasa baku.

cukup untuk awal pengenalan Aang dan Tatha. 
di catatan selanjutnya, sepertinya akan saya tulis dalam bentuk dialog, saat komunikasi dengan mereka. :) dan sungguh, ternyata mereka menyenangkan, mudah diajarkan (asal kita sudah tau kunci dan kendalinya). sama seperti yang lain. anak baik, anak pintar, anak sholeh. dan satu lagi, Aang sungguh semangat dalam pelajaran Agama Islam. sholatnya rajin.. hafalan surat-surat pendeknya bagus. dia paling seneng kalo saya bercerita tentang Allah, kebaikan, dan surga, juga doa-doa. dan saya sering terharu ketika berbicara dengannya, pernah bahkan menitikkan airmata di depannya.
"ibu kenapa menangis? Aang lupa tadi, besok gak nakal lagi"

dan sebagai pesan di akhir:)
setiap kita adalah teladan bagi orang lain, terutama adik-adik kita.  pandanglah mereka seperti kertas putih tanpa noda, setiap kita berlomba untuk melukisnya.. melukisnya dengan warna keceriaan, kebaikan, kasih sayang, keimanan. bukan menirukan idola artis-artis musiman, mereka butuh teladan abadi keseharian..

-Maria Ulfa- 
Juaro VI, Sumatera bagian Selatan

#DemiALLah! segala puji hanya pantas bagiMu Ya Robb..
Alhamdulillah.. tiba-tiba (lg) Allah berikan kesempatan kembali untuk mengembangkan diri. menjadi seorang pendidik. Diterima menjadi salah satu dosen IT swasta di kotaku ini. Bgitulah cara Allah mendidik diri ini, CaraNya yg Luar biasa, IA tunjukan kuasaNya bekerja atas mimpi2 saya.. :') 
smoga Allah selalu menuntun kita smua djlnNya, perjalanan istiqomah dengan akhir yg khusnul khotimah. mimpi terbesar kita :')

Tidak ada komentar: