Sabtu, 10 Desember 2011

Keluarga Abadi

Kalau sedang dalam perjalanan, biasanya banyak terlintas d pikiran yang agak jarang dipikirkan. Apalagi di sekitar juga banyak wajah yang tak ku kenal. Duduk sendiri di antara ratusan orang yang hendak menemui keluarga ini membuat hati saya agak deg deg an. Bukan karna takut dianggap kaya orang ilang, bukan juga karna saya iri mereka bersama keluarga sedangkan saya sendiri. Terlebih karena akhirnya saya merasakan naik turunnya ritme hidup. Ritme yang membuat melodi kita menjadi lebih bersuara, nyaring mendengung.

Hakikat manusia di dunia adalah sendiri, meski ia dilahirkan dalam sebuah keluarga, namun pada hakikatnya, di akhirat tetap menjadi pribadi mandiri yang utuh. Dia harus bertanggung jawab atas apapun yang dilakukan. Meskipun keadaan di dunia atas sebuah keluarga juga mempengaruhi penilaian Alloh, tapi itu juga karena keluarga adalah tanggung jawab. Maka, bisa saja sang istri masuk surga namun tidak dengan suami. Begitu juga sebaliknya. 
Maka alangkah bahagianya jika kita bisa membangun keluarga abadi, di dunia dan harmonis hingga akhirat nanti. Sebuah cita yang menurut saya wajib kita miliki, siapapun dan bagaimanapun keadaan kita.

Rasululloh mengajari kita bagaimana membangun keluarga abadi ini. Keluarga yang dibentuk oleh pribadi sholeh dan sholihah, senantiasa sabar dalam kebenaran dan ketaatan. Sosok nabi Ibrahim dan Siti Hajar juga telah berhasil mencontohkan kepada kita, bagaimana ciri keluarga abadi. Maka saat sekarang, di tiap2 elemen berkedudukan
atas pembangun keluarga abadi itu, entah sebagai ayah-suami, ibu-istri, bahkan anak. Kisah-kisah dalam Al Qur'an juga telah menginspirasi kita untuk menjadi yang terbaik pada masing-masing peran tersebut, peran yang saya harap tidak terhenti di akhirat, namun tetap menjadi keluarga abadi. Hingga estafet terakhir. Jannati.

nih foto oleh2 dr ngebolang in site :D

Maka, saling nasihat menasihatilah dalam keluarga, dengan kasih dan dengan sayang. Pastikan tak ada satupun pembangun keluarga abadi itu tertinggal atau terlepas. Jaga mereka, seperti kita menjaga nya saat di dunia. Berharap, saya pun bisa menjadi pembangun yang baik kelak, berjidiyah semampuku merekatkan masing masing bagian,  sinergi menuju syurga abadi.  



Semoga liburan di akhir tahun ini, bisa menjadi momentum yang kita buat untuk mengingat kembali hakikat hidup ini, mencari bekal terbaik untuk kehidupan yang abadi.
'Jagalah keluargamu dari api neraka..'
Selamat membangun keluarga Madani ^_<


#jadi ulfa heeeeyy!
Menikah itu adlah washilah tarbiyah yang komprehensif. SEMUA aspek ad disana, CAMKAN
 untuk menjadikannya sebagai washillah dakwah, Bukan sebagai tujuan.. [Alhamdulillah.. bs kembali belajar dari sekitar ^_^]   




Tidak ada komentar: