Tak baik Tak Berarti buruk..

Dulu sekali, ada sebuah cerita tentang seekor keledai yang sangat dekat dengan majikannya. Pasangan yang tak terpisahkan. Mereka berdua saling membutuhkan. Suatu hari, kemalangan menimpa sang keledai. Ia jatuh dan terjebak di dalam lubang yang dalam. Sang majikan yang tau tentang keadaan sang keledai, menggunakan segala cara untuk amp menyelamatkannya, namun malang,sang keledai belum berhasil dikeluarkan.  

Setelah memikirkan masak-masak, akhirnya sang majikan menggunakan trik terakhir yaitu memasukkan tanah ke lubang. Secangkul dua cangkul tanah mulai ia masukan. Sang keledai amat terkejut. Oh tidak, sang majikan sudah tak lagi amper padanya. Bukannya ditolong ia malah ingin dikubur hidup-hidup. Begitu batinnya. Namun, sang majikan tetap pada tekadnya. Ia berharap sang keledai mengerti apa maunya. Syukurlah, tiba tiba si keledai memperoleh pencerahan. Ia tak lagi menganggap buruk perbuatan sang majikan, akhirnya ia menggunakan tanah yang dimasukkan si majikan sebagai pijakan. Hingga akhirnya ia amp keluar dari lubang yang hampir merenggut hidupnya.

__ FIN :) __

Teman.. tak ada satupun rencana Tuhan yang buruk untuk kita. Rencana Tuhan selalu baik. Kitalah yang sering tidak mengerti apa rencanaNya. Namun terburu-buru mengambil sikap buruk yang mungkin saja menghilangkan kebaikan yang seharusnya kita dapat. Belajar untuk berprasangka baik memang banyak godaannya. Tapi saya yakin. Kita semua bisa.

Kini, saat ada sesuatu yang mungkin tak sama dengan bayangan dan maumu, jangan sedih, ambil positifnya, buang negatifnya. Pepatah mengatakan, setiap orang mampu belajar, namun tidak banyak yang menjadi pembelajar kemudian mampu mengambil hikmah dari apa yang dipelajarinya. 

Bukankah kamu lemah dalam menyerah Kawan? 

Mari bertumbuh, ready untuk jadi pribadi positif ^_~

Semangaaaattt!
Tebar bahagia kanan-kiri! Hehehehe..

“ Dan alangkah menyertai orang-orang yang bersemangat adalah anugerah.. membersamai para pahlawan adalah karunia.. mengiringi langkah-langkah penuh tenaga para pejuang memang penuh rerintang memblukar! namun dari sanalah sesungguhnya ku yakin cita-cita itu tiba! “