Kamis, 24 November 2011

-aku dan hatiku-

Aku pun mengerti sayang, jika kesedihan ini membuatmu sungguh terpuruk. Orang yang sungguh tegar sepertimu juga punya hak untuk merasa apapun tak lagi membuatmu tegar. Tapi mungkin kau lupa, tak ada pundak yang lebih lemah dari apa yang menjadi bebannya, apalagi tak mungkin juga tak ada pundak.
Karena, tak ada beban tanpa pundak.
 
Mungkin kita cuma butuh melepaskan perasaan ini dari penjara pikiran. Ya, pikiran yang membelenggu. Lewatilah kesedihan ini, biar hatimu melembut. Lewatilah kekalutan ini, biar hatimu belajar.Lewatilah tragedi ini, biar jiwamu kuat. Ketika hatimu melembut, itu artinya kamu akann mudah memaafkan. Ya, meskipun yang bersalah mungkin bukan aku, aku akan memintakan maaf untuk dirimu. Maafkanlah dirimu sendiri, 
beri ia kesempatan untuk jadi lebih bahagia.

Kau ingat sayang, kapan hati kita jadi tenang? Ya, saat mengingat Pemiliknya, Sang Khaliq. Sang Khaliq pernah mengingatkan kita bukan? Hanya dengan mengingatNya hati jadi tenang? Maka kepercayaanmu lah yang akan menjadikan semuanya nyata. percaya bahwa Alloh selalu bersama kita, di sini, di nadi leher kita, Dia mendengar doa siapapun yang berdoa.

Hemm, apa kau masih belum merasa kuat?
Mari sini, kita menyelami cara Alloh mendidik kita dengan semua kejadian ini, semoga kita menemukan hikmah. Jangan khawatir, aku akan bersamamu untuk melewati semua ini. 


Hati.. percayalah, Alloh bersama kita
*Kurindukan tausiyah teman seperjuangan~ where are you know?or where I am now?*


Tidak ada komentar: