Sabtu, 19 November 2011

kusebut Dia semangat

Apakah seorang yang pendiam tidak punya semangat? 
Atau ia punya namun dipendam? Apakah semangat hanya bisa dimiliki oleh sanguiner? Atau melankolis juga bisa? Iakah? Mengapa kita butuh semangat untuk melangkah? Kenapa? 
Karena mobil berjalan membutuhkan bahan bakar. Itu yang kusebut semangat. Beda dengan mobil yang hanya bisa memilih solar atau bensin. Semangat bagi seseorang bisa hadir dari mana saja. Ayah ibu adik kakak idola kekasih bahkan dari seekor kucing kecil sekalipun. Tapi semangat mana yang paling baik? Setiap orang mungkin punya jawaban berbeda-beda tentunya. 

Dan aku memilih Alloh. Alloh adalah Zat Yang Maha Kasih dan Maha Penyayang. Kasih dan cintaNya tak pernah habis. Bahkan saat seseorang tak merasa dicintainya. Nah, semangat yang berasal dari kepercayaan akan cinta dari Alloh adalah energi penggerak luar biasa. Orang orang Besar seperti Bung Tomo, bersedia membela negara dengan jiwa dan raganya karena ia yakin bisa menukarnya dengan syurga. Satu tujuannya merdeka atau mati! Begitu juga Bilal, seorang budak yang rela dipanggang di atas padang pasir dan dibebani dengan batu, namun masih mengucap Ahad Ahad. Tentu saja, kita perlu tau pasti, bahwa motivasi karena manusia tak ayal pernah membuat kita kecewa. Tapi tidak dengan Alloh, janjiNya selalu pasti. Maka aku memilih Alloh menjadi penyemangatku, saat aku jatuh aku ingat Alloh, saat aku bangkit, aku sebut Alloh. Dia yang kusebut semangat lahir dari kecintaanku pada pencipta semangat, Alloh.


Ketika kau tak snggup melangkah
Hilang arah dalam kesendirian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh
Bertahan terus berharap, Karena Alloh selalu di sisimu
Insya Alloh ada jalan
-InsyaAlloh : Maher Zein-

#Ssungguhnya janji Allah itu pasti faa. 
go the extra miles ^_< !

Tidak ada komentar: