Selasa, 31 Januari 2012

PENTINGKAH Tarbiyah Islamiyah ?

 Sebuah renungan merosotnya pendidikan masa kini..

"Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman 
ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan AL-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata" 
( QS. Ali 'Imran : 164 )

Menurut teks ayat diatas, oia sebelumnya, kalo masih bingung. apa itu Tarbiyah? oke baiklah. Tarbiyah diambil dari bahasa arab, kalo secara istilah diartikan pendidikan. 
back to teks.. jelaslah! bahwa manusia berpotensi untuk tersesat dari kehidupan yang sebenarnya. Mereka hidup tanpa konsep yang benar dan tanpa arah. Sehingga Allah mengutus seorang Rasul untuk menghantarkan manusia kepada petunjuk dan hidup yang terarah. Sebelum kedatangan Rasulullah, masyarakat Arab dikenal sebagai ummat jahiliyyah (umat jahiliyyah itu umat yang ga mengenal tuhannya & ga mau menjalani hidupnya sesuai dengan TuntunanNyaaa).
Ummat jahiliyah itu juga ada cirinyaa. Mau Tau? Beberapa diantarany..
1.   Bodoh
Masyarakat jahiliyyah (dulu, sekarang dan yang akan datang) adalah masyarakat yang bodoh dalam menentukan jalan hidup dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat. Mereka hanya menduga-duga ( 53/28) dan mengikuti ajaran nenek moyang dahulu. ( 2/170 ) misalnya nih yaa :
1. ngejadiin berhala-berhala yang mereka buat sendiri sebagai sembahan. Akal sehat mereka sendiri sebenarnya menentang hal ini, tapi karena budaya yang sudah melekat, mereka tetap saja melakukannya..
#hm hm hm.. Kesian:D
2. Tukar menukar isteri. Lho? Masih ada ya? Iya loh, misalnyaa Dua keluarga dapat mempertukarkan isteri mereka masing-masing. Sang isteri harus mau karena itu merupakan aturan yang berlaku di masyarakat.
3. Poliandri yang bebas. Satu wanita mempunyai banyak pasangan. Pelacuran berkembang pesat, dan sebagai akibatnya lahirlah bayi-bayi tanpa ayah yang jelas. #na’udzubillah~
4. Pembunuhan terhadap bayi-bayi wanita. Masyarakat jahiliyyah amat merendahkan wanita. Bagi mereka yang memiliki bayi wanita akan merasa malu dan segera mengubur bayi tersebut hidup-hidup untuk menutup aibnya. ( 16/58-59) #masihkah terjadi ampe saad ini? :( 

2. Perpecahan
Masyarakat  jahiliyyah ini, amat sering berperang, kesombongan, kedengkian, keserakahan dan kebanggaan kelompok seringkali menjadi penyulut api peperangan. Kehidupan masyarakat penuh dengan gejolak, tak ada ketentraman dan kedamaian karena perselisihan dan peperangan dapat terjadi sewaktu-waktu. ( QS. 3/103)

 3.  Kemiskinan
Ekonomi masyarakat pada masa itu sangat rapuh. Meski perdagangan mereka sampai taraf ekspor-impor dan negeri mereka banyak menyimpan kekayaan alam, namun kemiskinan dan kesenjangan sosial sangat terasa. Hal ini disebabkan adanya sistem monopoli dan riba yang membudaya. Dan riba tidak dapat memberikan keberkahan dan kemakkmuran. ( 2/276 )

 4.  Kehinaan.
QS.95/5.
Karena selalu diliputi peperangan antar suku dan ekonomi yang morat-marit, maka masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat lemah yang tidak punya harga diri. Mereka dipandang sebelah mata oleh bangsa yang kuat, negara adi daya menganggap bangsa yang bodoh, sebagai bangsa yang hina yang mudah dihancurkan setiap saat.
 
Kondisi yang demikianlah yang diungkap ayat diatas sebagai kesesatan yang nyata
dan itulah inti dari jahiliyyah ( QS. 62/3 )


Ditengah-tengah kondisi seperti itu Allah menurunkan Rasul-Nya untuk mengubah dan membimbing masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat Islamiyah. Rasulullah Sallawwahu alaihi wasallam mengemban tugas sebagai seorang pembina ummat (murobbi dan da'i ) dengan langkah-langkah sebagai berikut ( QS. 2/151) :
Satu, Tilawah (membacakan ayat-ayat Allah), melalui tilawah seseorang akan berinteraksi dengan kalam Allah, Dari tilawah lisan, mata (bagi yang dapat melihat) dan hati mendapat sentuhan bimbingan Rabbani. Tilawah yang disertai dengan tadabbur yang khusyu' dapat mempertajam pandangan yang sudah tumpul, memmusnahkan pandangan-pandangan yang sempit dan mengobati hati yang sedang sakitt (spiritual dan moral). Seseorang yang konsisten membaca Al Qur'an dengan taddabur, maka akan terbukalah belenggu-belenggu yang memborgol hati dan akan terpancar pula cahaya Al Qur'an di dalam jiwa.
Dua, Membersihakan jiwa, menyadarkan apa yang dilakukan oleh ummat jahiliyyah selama ini adalah salah dan membersihkan jiwa mereka dari syirik, dengki, dendam dan penyakit maksiat lainnya. Disamping itu menanamkan kesadaran dan semangat iman kepada Allah, semangat ibadah yang shohih dan berakhlak mulia.
Tiga, Mengajarkan Al-kitab dan Al-Hikmah. Setelah jiwa mereka bersih, maka Rasul menanamkan nilai-nilai yang terdapat dalam Al Qur'an, memberi contoh cara melaksanakannya, dan mengamati secara cermat perkembangan ummat yang dibinanya.


Keseluruhan proses diatas itulah yang disebut dengan Tarbiyyah.  
Hasil dari tarbiyyah ini adalah maka terbentuknya pribadi-pribadi muslim yang terwarnai nilai nilai Qur'ani secara syamil mutakammil menyeluruh ( QS.3/79 & QS. 2/208).  
Dan dengan tarbiyyah itu sehingga manusia mendapat nikmat, karunia yang dapat mengantarnya menuju "Khoiru Ummah" (QS.3/110)...




Dan smoga qt termasuk kedalam Khoiru Ummah yg ciri diantaranyaa :

Pribadi yg memiliki harga diri & disegani.
Pada masa itu ummat Islam menjadi pemimpin dunia.. suara mereka amat berpengaruh dan diperhitungkan musuh. Bahkan nama-nama seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Tholib dll adalah nama-nama yang cukup disegani. ( QS. 63/8)  
Pribadi “Kaya”
Pribadi muslim yang tidak hanya kaya secara akhlak yang santun dan perangainya namu juga Kaya secara materi yang senantiaasa memberi & gemari berbagi. Karena memang pada dasarnya negeri muslim adalah negeri yang kaya, maka ketika monopoli dan riba dihilangkan maka kemakmuran dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Orang kaya yang sewenang-wenang akan ditindak. Zakat sebagai pillar ekonomi yang dapat memberdayakan masyarakat luas ( QS.93/8 )  
Memiliki rasa Persaudaraan yang kuat “bahu membahu” 
Masyarakat hasil tarbiyyahnya.Rosul adalah masyarakat yang tidak membeda-bedakan bangsa, warna kulit, bahasa, dan keduadukan. Karena itu terdapat persaudaraan yang erat pada yang erat pada masyarakat, sebuah persaudaraan yang hakiki dan abadi ( QS.43/67). 
Berilmu alias pinter alias cerdas = Pandai  
Kemajuan peradaban dunia dipelopori oleh ummat Islam. Ummat Islam amat gandrung mengkaji ilmu pengetahuan karena dimotivasi dan berpijak kepada Al Qur'an. Ibnu Rusyd, Ibnu khaldun dan ibnu Sina adalah beberapa diantara sekian banyak ilmuwan-ilmuwan Islam.
Saat ini Rasul memang sudah tidak ada, TAPI  peran tarbiyyah tetap memegang peranan penting, stidakny ada 3 aspek yg menguatkan betapa  
Pentingnya Tarbiyyah Islamiyah dalam kehidupan manusia. Jelas Sekali bukan ?


Masih belom yakin juga kalo kita butuh Tarbiyah ?
Yuk, bareng-bareng kita Telaah,,

Pertama
, internal ajaran Islam, Rasulullah diutus untuk membina dan mengarahkan manusia untuk keluar dari jahiliyyah menuju kehidupan yang islami dan Rabbani
ini dalilnya
~> ( QS.2/257)


Kedua;  hakekat jiwa menghadapi dua persoalan kita2 idup didunia,
       1. Persoalan Internal : Fitrah jiwa ATAU nurani Atau HATI (fitrahnya ketentraman kita sebagai manusia) nih diye dalilnye ~> ( QS.2/257) ( QS. 91/8-9)
yang pada diri kita sebagai manusia biasanya terdapat :
- Kecenderungan kepada taqwa(Alhamdulillah) dan kecenderungan kepada kesesatan(nah ini bahayaa) Kalaulah kecenderungan kepada Taqwa hanya dapat dibimbing sama  Al Qur'an (QS.47/17)
- & Sementara kalau kecenderungan kepada kesesatan mendapatkan godaan dan rayuan Syaitan, kecintaan dunia dan nafsu syahwat semata.  & Untuk ngehindarin itu semua, maka diperlukan tarbiyyah yang fungsinya mengarahkan, membangun, menjaga dan memelihara jiwa untuk senantiasa berhubungan sama Al Qur'an dan sunnah Rasulullah Shallowwahu alaihi wasallam..
2. Persoalan Eksternal : adanya musuh bebuyutan ( QS.2/168-169 ) yang tidak hanya membuat perencanaan yang mateng tetapi juga merealisasikan ( QS.5/82 ), yang keduanya adalah bagian langkah-langkah syaithan ( QS.35/6). Untuk menangkal serangan musuh diperlukan kesadaran kolektif, dan aktifitas terpadu ('amal jama'i) sebab berbagai persoalan tidak akan mampu dipecahkan dan diselesaikan oleh seorang diri, sehebat apapun ia, sesoleh apapun dia. Maka untuk itulah, Rasulullah Saw menekankan wajibnya berjamaah,
"Barangsiapa menghendaki pelataran yang luas, maka komitmenlah dengan jama'ah karena syaithan suka dengan orang yang menyendiri sedangkan terhadap dua orang syetan menjauh" ( HR. Turmudzi, Hasan Shohih). 
Akan tetapi, amal jama'i di kalangan kaum muslimin taka akan terjadi kecuali jika didahului dengan proses tarbiyyah. Sering kita jumpai orang-orang berkumpul dalam sebuah yayasan, organisasi, atau politik; mereka tidak dapat beramal jama'I tetapi justru terjadi perpecahan dan permusuhan. Sangat mungkin hal itu terjadi karena tidak ada tarbiyah didalamnya.

Ketiga;  waqiul ummah (kenyataan ummat dewasa ini)
Ummat dewasa ini terserang sebuah virus mematikan yaitu virus buih (qutsa') yang meringankan bobot ummat dan membiat umat tidak punya arus. .Yang menjadi penyebab virus qutsa' ini adalah kecintaan kaum muslimin terhadap kehidupan dunia sekaligus membenci kematian. Virus qutsa' ini menyebabkan kaum muslimin menjadi santapan yang nikmat bagi para musuh Allah. Untuk menterapi virus tersebut, dibutuhkan terapi ('ilaj) yang namanya tarbiyyah yang insya Allah dapat menambah berat timbangan, bobot dan syaukah serta mendatangkan arus, sehingga dapat menghancurkan thogut.

Pembinaan ini harus rutin dilakukan, sebab sesaat saja kita lengah, maka saat itu pula syetan dan pengikutnya akan membina kita untuk kembali ke lembah jahiliyyah. Beberapa contoh perbuatan di masyarakat sekarang ini yang menunjkkan kemiripan bahkan lebih parah dari masyarakat jahiliyyah adalah:
1. Penyembahan berhala berupa ; keris, kuburan, jabatan, uang dan sebagainya. 
2. Kalau di zaman jahiliyyah dulu hanya bayi wanita yang dikubur, maka zaman sekarang bayi yang belum ketahuan laki-laki atau wanita dibunuh hanya karena untuk menutup aib dari perbuatan bejat orang tuanya. 
3. Pelacuran di zaman sekarang lebih hebat dan lebih canggih. Disamping disediakan izin operasionalnya, juga lokal dfan sarananya. Dan yang lebih hebat lagi pelacuran ini melibatkan anak-anak bahkan laki-laki sebagai pelakunya. 
4. Pergaulan bebas remaja-remaji usia sekolah menengah yang semakin buta
5. Perjudian di zaman sekarang dikemas rapi. Pelakunya tidak merasa berjudi menjadi bangga karena dicap sebagai seorang dermawan. 
6. Kenyataan lain adalah mudahnya ummat Islam dipecah-pecah bangsa/ummat lain.

Sekali lagi, persoalan tarbiyyah bukanlah persoalan "bisa atau tidak bisa". Sebab kalau bicara "bisa", maka semua orang bisa mendengarkan ayat Al Qur'an, bisa menyimak ketika diajarkan Al-Kitab dan Al-Hikmah dan bisa menahan diri untuk meninggalkan perbuatan yang mengotori jiwa. Persoalan tarbiyyah bukan sekedar sampai disitu! Tapi persoalan tarbiyyah adalah persoalan "mau atau tidak mau". Betapapun orang bisa mendengar, menyimak dan mengamalkan Al Qur'an tapi kalau orang tersebut tidak mempunyai kemauan yang kuat, maka proses pembinaan tidak akan berjalan..
 
Dan (ini Kalo saya pribadi ya..)
uniknya tarbiyah adalah bentuknya yang lingkaran itu. Bahwa ilmu dan kesadaran atau pemahaman ga mengalir dari satu arah, tapi berputar, sehingga efeknya bisa dirasain semua orang dalam lingkaran. Mutarabbinya.. maupun murabbinya. Geraknya sentrifugal. Menjaga baik ilmu dan cahayanya di masing-masing orang agar ga pernah jatuh, disimpan rapat di sisi-sisi lingkarannya. subhanallahh.. ^.d
MASIH MERAGU juga? MASIHKAH HARUS memPERTANYAKAN setinggi apa, seluas apa & sedalam apa perlunya  -Urgensitas Tarbiyah Islamiyah- ? 
 Maka HATI,  berHATI-HATILah.. 
-Mengutip sebuah Hadist Imam Syafi’I-
       "Jauhilah maksiat," pesan guruku,
       "Karena ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah bukan untuk pelaku dosa"



Referensi from :
yg sudah di edit & dutak atik versi sendiri :D
http://ebookbrowse.com/makalah-ardi-doc-d186087488

only hope. this year will b a barokah year.. Become adulter. Become happier. Become more kind.
Become a spirit machine. Become a better to very kind person. so? do more, give more, and become a more personal # tarbiyah? MADDALHAYYAH.. spakat;)!

5 komentar:

rudi mengatakan...

kalau cuma ber-2, kan bukannya ga lingkaran ya?? hm..

Maria Ulfa mengatakan...

kalau berdua jadinya boncengan :) makanya ajakin yang lain ^^

rudi mengatakan...

ahahahaa. ada2 saja bahasamu mul :)

tadi sempet ngobrol lepas sama mbak weni paviliun atas, menarik juga ya mul ternyata konsepnya tarbiyah ini. tidak ada pemaksaan tapi justru membuat saya terpancing dengan tauladan2 mereka. termasuk anda :-D
terfikir, sayangnya masa kuliah sya dulu hanya sebatas aktifitas belajar, bukan pembelajaran.. jauh dari sosok2 tauladan, telampau hedon lebih tepatnya.
afwan jadi curcol begini 8-|

Maria Ulfa mengatakan...

hadeh.. ada yg curhat disni -___-"
tp lcu jg yg kecipratan.dah kemajuan pake2 afwan. akakaka :p

saran..saran..saran..
sprti yg dulu dulu.HUBUNGIN mas jarwo, mbak wen atw dokter irfan mas bro..minta cariin sgra..
#siapa ya yg bilang gni, nunda2 kebaikan it ga dibenarkan teman..^^Y

rudi mengatakan...

Insya Allah...