Selasa, 17 Januari 2012

Kenapa ya Allah nyiptain Setan ?

Tidaklah sulit menerima pengertian bahwa diciptakannya tumbuhan dan binatang pasti bermanfaat bagi manusia. Juga diciptakannya surga pun neraka, mudah untuk kita mengerti faedah dan keutamaannya. Tapi butuh perenungan mendalam untuk memahami hikmah diciptakannya setan. Apa sih faedahnya bagi manusia? Bukannya tuh setan bisanya cuma ngajakin kita kepada maksiat? Memperbanyak manusia masuk neraka? Dan Bukannya ada setan justru ngerugiin kita manusia? Lalu mengapa Allah nyiptain setan? Bejubel pertanyaan masih tersedia jika kita ingin menambahnya.
Sebagaimana makhluk lainnya,,, 
diciptakan setan tidak mengurangi kemahabijaksanaanny Allah.. 
Bahkan semakin mengukuhkannya. pun tidak pula Allah bermaksud menyengsarakan manusia dengan keberadaannya.. Yuk bareng2 kita jabarin secuil dari ribuan hikmah atau bahkan lebih,  yang pastinya saya nukil dari penjelasan dari para ulama mengenai hikmah kenapa harus diciptakan itu setan :D
Pertama, kesempurnaan ubudiah kepada Allah hanya bisa diperoleh dengan mujahadah dalam memusuhi setan dan antek-anteknya. Para Nabi memiliki kesempurnaan ubudiah dengan menyelisihi setan, memohon perlindungan kepada Allah dari tipu dayanya. Begitupun orang-orang yang beriman, tidaklah mencapai kesempurnaannya dalam mengimani Allah melainkan dengan mengkufuri thaghut dan setan.
Katanya Allah dlm
(Q.S :Al-Baqarah : 256)yang artinya begini : ”Karena barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus”Andaikan saja tak ada setan, maka kesempurnaan itu tidak akan didapatkan..
Kedua, kisah durhakanya iblis membuat manusia takut terjerumus ke dalam dosa. betapa Iblis dahulunya taat, kemudian terlaknat karena membangkang sama perintahnya Allah. Bisa jadi manusia taat pada awalnya, tapi akhirnya? Khianat, inilah yang ditakutkan manusia.. Rasa takut ini akan membawa manusia untuk senantiasa taat dan menjauhi maksiat..

Ketiga, pada penciptaan setan terdapat pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajarannya. Iblis yang membangkang dan takabbur dari mentaati Allah dan terus dengan kemaksiatannya, maka neraka telah dijanjikan untuknya. Lain halnya dengan Adam, meskipun pernah melakukan dosa, namun ia sudi bertaubat ke Allah.. Mengakui akan ketidaksempurnaan diri,dan Kembali pada Allah.. Jelas sekali! Dua jalan ini yang begitu berseberangan. Sangat memungkinkan bagi kita manusia yang di kasih akal dan nurani untuk menentukan pilihan.. lebih cepat. dengan tepat. Apakah ingin ngikut si iblis yang terkutuk? ataukah Adam yang kembali kepada Ampunan Allah yang MAha luas & tiada batas?

Keempat, keberadaan setan membuat seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah untuk memohon pertolongan dalam menghadapinya. Dia sadar akan kelemahannya menghadapi tipu daya setan tanpa pertolongan dari Allah. Andai saja tidak ada setan, tentu seseorang merasa tak perlu mendekat dan memohon pertolongan kepada Allah, karena tak ada musuh yang harus ditakuti sehingga ia perlu meminta bantuan. Sedangkan Allah juga murka kepada orang yang tak sudi memohon kepada-Nya. Nabi bersabda : ”Barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, niscaya Allah memurkainya” (H.R.Tirmidzi)
Kelima, keberadaan setan dan antek-anteknya, justru menunjukkan kemuliaan para Nabi dan pengikutnya. Andai saja tidak ada yang jahat, niscaya tidak akan ketara keistimewaan orang yang taat. Andai saja tidak ada yang buruk, niscaya tidaklah tampak kebaikan sesuatu yang indah. Sebagaimana tidak akan terlihat keutamaan orang yang jujur kecuali jika ada orang yang hobi berdusta. Tidak tampak pula kelebihan amanah ketika tidak ada orang yang berlaku khianat. Begitulah, adanya keburukan akan semakin menambah kesan indahnya kebaikan. Dari sini, manusia akan terpacu untuk mengikuti kebaikan.

Keenam, keberadaan setan dan antek-anteknya membawa konsekuensi terbukanya lahan amal yang sangat luas. isti’adzah-doa memohon perlindungan-, berjihad, bersabar, tawakal, mahabbatullah yang mengandung konsekuensi membenci dan memusuhi setan adalah diantara jenis amal untuk mensikapi adanya setan dan konco-konconya. Kesemuanya itu bahkan merupakan amal yang paling utama.

Ketujuh, adanya setan menjadi ujian bagi manusia untuk membedakan mana yang taat dan mana yang jahat, mana yang mukmin dan mana yang kafirunmunafikun>.<
Kejelasan batas antara keduanya adalah keharusan di dunia, sebagaimana ujung akhir keduanya sangat kontras. Orang shalih berada di surga yang penuh dengan kenikmatan, kepuasan dan rasa aman. Sedangkan orang jahat? berada di neraka yang identik dengan kesengsaraan.

Kedelapan, keberadaan setan membawa konsekunsi bergabungnya sebagian manusia menjadi tentaranya. lalu tampaklah tanda-tanda kekuasaan Allah yang diberikan kepada para Nabi dan wali-Nya tatkala menghadapi setan dan bala tentaranya.

Walhasil,

Sebagaimana firman Allah SWT : ”Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, maka anggaplah ia sbg musuh. Karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka mnjdi penghuni neraka yg menyala-nyala.” (Q.S. Fathir : 6)

JADI. suka atau tidak suka, setan itu nyata.
Dia berdiri sebagai pihak yang memusuhi manusia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapinya. Dan mempercayai akan adanya setan, serta berjuang melawan keberadaannya adalah bagian dari kesempurnaan Iman. Menyerah kalah dan menjadikan ia sebagai rekanan, atau lantang menyerukan permusuhan kepada setan, karena memang ia adalah musuh.  NYATA !

# hnya mengurai sekdikit kepenatan yg belakangan aku bener2 benci
ama kendali ni setan -.-/


Tidak ada komentar: